BMKG Sebut Perubahan Iklim dalam Kondisi Kritis Baik Lokal Maupun Global
Dunia

Menurut catatan BMKG, 2016 dan 2019 merupakan tahun terpanas yang pernah dialami Indonesia. Organisasi Meteorologi Dunia menyatakan 2019 sebagai tahun terpanas ke-2 setelah 2016

WowKeren - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berbicara mengenai kondisi iklim saat ini. Kepala Sub Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Siswanto mengatakan jika saat ini perubahan iklim dalam kondisi kritis.

Tak hanya di Indonesia, namun juga dalam skala global. Oleh sebab itu, umat manusia perlu bergegas untuk mencari cara guna memperlambat perubahan iklim.

"Semua ini merupakan bukti bahwa kita berada dalam masa krisis iklim yang terjadi pada skala lokal hingga global," kata Siswanto dilansir CNN Indonesia, Jumat (23/10). "Yang membutuhkan perhatian serius kita untuk memperlambat perubahan iklim dan mengurangi dampaknya."

Menurut catatan BMKG, 2016 dan 2019 merupakan tahun terpanas yang pernah dialami Indonesia. Organisasi Meteorologi Dunia menyatakan 2019 sebagai tahun terpanas ke-2 setelah 2016.

Selama 2015-2019 merupakan periode terpanas sepanjang sejarah bumi. Selama rentang periode ini terjadi peningkatan suhu rata-rata sebesar 1,1 derajat celsius.


Kondisi itu diyakini tak lepas dari fenomena El Nino. "Tahun terpanas 2016 diyakini telah dipengaruhi oleh peristiwa El Nino 2015/2016 yang kuat di Samudra Pasifik Khatulistiwa," ujar Siswanto.

Sementara itu, pada 2019, kondisi panas dikaitkan dengan peristiwa Mode Dipole Samudra Hindia (fase positif) terkuat dalam 100 tahun terakhir. Fenomena ini menyebabkan Indonesia turut mengalami kekeringan signifikan.

Saat ini, dampak La Nina tengah berlangsung di Indonesia sehingga dapat sedikit mendinginkan suhu permukaan bumi. Kendati demikian, NOAA mencatat bahwa September lalu sebagai bulan terhangat sepanjang data yang ada.

"Hal ini membuat 2020 mungkin mencapai rekor baru tahun terpanas di Bumi," jelasnya lagi. "Rekor menghangatnya suhu di Eropa dan Asia mengalahkan dampak pendinginan La Niña yang sedang berkembang."

Sementara itu, 2019 menjadi tahun terpanas bagi Indonesia, kedua setelah yang pernah terjadi pada 2016 lalu. Pada 2019, suhu rata-rata permukaan Indonesia adalah 0,84° C, yang mana angka ini di atas rata-rata iklim periode 1981-2010. Lalu di Jakarta, tercatat peningkatan suhu sebesar 1,6 derajat celsius selama 100 tahun terakhir.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait