Presiden Macron Murka Gereja Di Prancis Diserang, Terjunkan 7.000 Tentara
Reuters/Christophe Ena
Dunia

Presiden Prancis Emmanuel Macron murka dan beri pernyataan ini atas penyerangan gereja yang diwarnai dengan aksi pemenggalan. Ia turut menerjunkan 7.000 tentara.

WowKeren - Penyerangan dan aksi pemenggalan di gereja basilika Notre-Dame di pusat kota Nice telah mengguncang Prancis pada Kamis (29/10) pagi waktu setempat. Presiden Prancis Emmanuel Macron murka langsung memberikan kecaman atas penyerangan yang telah menewaskan tiga orang warganya tersebut.

Presiden Macron dalam pernyataannya bersumpah jika Prancis tidak akan menyerah pada nilai-nilai negaranya untuk melawan segala bentuk teror. Ia bahkan menyebut peristiwa penyerangan tersebut sebagai aksi “serangan teroris Islam”.

”Sangat jelas sekali bahwa Prancis sedang diserang,” kata Macron seperti dilansir dari Reuters, Jumat (30/10). “Negara kami diserang oleh teroris Islam.”

Macron lantas mengungkapkan duka cita kepada umat Katolik di Prancis yang menjadi sasaran penyerangan tersebut. Dalam pernyataannya, ia mendesak orang-orang dari semua agama untuk terus bersatu dan tidak menyerah pada semangat perpecahan.

Akibat serangan tersebut, Macron langsung menerjunkan 7.000 personel tentara untuk berjaga di gereja Prancis. Ia juga telah memerintahkan tentara untuk menjaga tempat-tempat vital yang bisa menjadi sasaran penyerangan, seperti rumah ibadah dan sekolah.


Seperti yang diketahui, tiga orang dilaporkan tewas dalam serangan tersebut. Berdasarkan laporan media setempat, pelaku membunuh tiga orang di dalam gereja dengan menggunakan pisau sebelum akhirnya bisa dilumpuhkan dan ditangkap oleh kepolisian.

Pelaku melakukan aksi penyerangan dengan menggorok leher seorang pengurus gereja yang sedang mempersiapkan misa. Tak sampai disitu, pelaku juga memenggal kepala seorang wanita lansia yang berada di dalam gereja dan melukai satu wanita lainnya.

Pria pengurus gereja dan wanita lansia tersebut dilaporkan langsung tewas di tempat. Sedangkan wanita yang terluka itu sempat melarikan diri ke kafe terdekat. Sayang, nyawa wanita itu tidak dapat tertolong akibat lukanya.

Serangan ini terjadi kurang dari dua minggu setelah pemenggalan mengerikan seorang guru sekolah menengah di pinggiran kota Paris yang bernama Samuel Paty. Ia dipenggal kepalanya tak lama setelah menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada murid-muridnya.

Peristiwa tersebut langsung membuat Presiden Macron memberikan pernyataan kontroversial lantaran dinilai menghina Islam. Presiden Macron langsung menyalahkan teroris Muslim sebagai tanggapan atas kematian tragis Paty. Akibatnya, ia memicu memicu kemarahan dari sejumlah negara Muslim di dunia.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru