Teror Berlanjut, Konsulat Prancis di Saudi Ikut Diserang
Reuters
Dunia

Seorang warga Arab Saudi menyerang petugas keamanan Konsulat Prancis di Jeddah menggunakan pisau. Polisi Mekkah mengatakan pelaku penyerangan adalah warga Saudi.

WowKeren - Kasus penyerangan di sekitar Gereja Notre Dame Basilica, Nice, Prancis langsung menjadi sorotan dunia. Usai penyerangan tersebut, Konsulat Prancis di Jeddah, Arab Saudi, juga turut diserang.

Dilansir dari CNN, seorang warga Arab Saudi menyerang petugas keamanan Konsulat Prancis di Jeddah menggunakan pisau. Polisi Mekkah mengatakan pelaku penyerangan adalah warga Saudi, namun kewarganegaraan penjaga konsulat yang mengalami luka ringan tidak disebutkan.

"Penyerang ditangkap oleh pasukan keamanan Saudi segera setelah serangan itu. Penjaga itu dibawa ke rumah sakit dan nyawanya tidak dalam bahaya," kata Kedutaan Prancis untuk Saudi dalam sebuah pernyataan.

Penjagaan lantas diperketat usai terjadi penyerangan. Dilaporkan bahwa petugas kepolisian yang berjaga di Konsulat Prancis di Jeddah bahkan melarang warga memotret di sekitar lokasi.

Di sisi lain, penyerangan di Prancis terjadi di Gereja Notredame Basilica, Nice. Tiga orang meregang nyawa. Satu diantaranya dipenggal oleh pelaku yang sudah ditangkap aparat setempat.


Pelaku diduga kuat warga Tunisia berusia 21 tahun bernama Brahim Aouissaoui. Dia dikabarkan baru tiba di Prancis pada pekan awal bulan Oktober lalu. Wali Kota Nice, Christian Estrosi menyebut serangan ini sebagai serangan fasis Islam.

"Pelaku terus mengulang "Allahu Akbar' bahkan saat diobati karena terluka akibat penangkapan," kata Estrosi kepada wartawan di lokasi kejadian.

Sebelumnya, Prancis memang menjadi sorotan dunia karena Presiden Emmanuel Macron menyebut Islam tengah mengalami krisis. Dia juga menuding Islam bertekad mengubah nilai-nilai liberalisme dan sekularisme di Prancis.

Macron sendiri sudah angkat suara soal penyerangan ini. Dia menyatakan bahwa negaranya sedang diserang. Macron juga menyebut serangan tersebut bentuk kegilaan teroris. "Kegilaan teroris Islam," kata Macron. "Sekali lagi, pagi ini, tiga warga kami menjadi korban di Nice dan sangat jelas bahwa Prancis sedang diserang."

Macron menegaskan bahwa Prancis tidak akan takut dengan tindakan terorisme. Prancis akan tetap memegang nilai-nilai sekularisme dan liberalisme. "Sekali lagi, pagi ini, tiga warga kami menjadi korban di Nice dan sangat jelas bahwa Prancis sedang diserang," lanjut Macron.

Macron lalu menyampaikan belasungkawa kepada seluruh umat Katolik atas pembunuhan yang baru saja terjadi. Dia juga meminta agar setiap penganut agama saling bersatu dan jangan sampai ada perpecahan satu sama lain.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait