Pemerintah Tiongkok telah mengeluarkan larangan sementara bagi warga dari delapan negara di Eropa dan Asia yang masih mencatat kasus infeksi virus corona (COVID-19).
- Nidya Putri
- Senin, 09 November 2020 - 10:05 WIB
WowKeren - Pemerintah Tiongkok baru-baru ini mengeluarkan larangan sementara bagi warga dari delapan negara di Eropa dan Asia yang masih mencatat kasus infeksi virus corona. Delapan negara tersebut adalah Rusia, Prancis, Italia, Inggris, Belgia, Filipina, India, dan Bangladesh.
Dikutip dari Associated Press, larangan tersebut berlaku juga bagi pemegang visa atau izin tinggal yang valid dari pemerintah Tiongkok. Kedutaan besar Tiongkok di delapan negara tersebut juga telah mengeluarkan pengumuman daring dalam beberapa hari terakhir.
Bagi warga negara yang tidak termasuk dalam daftar tersebut, Tiongkok memperketat aturan masuk warga asing ke negaranya. Persyaratan tersebut termasuk penyerahan sertifikat kesehatan dari Kedubes Tiongkok setempat yang menunjukkan hasil tes asam nukleat dan tes antibodi dalam kurun waktu 48 jam perjalanan.
Meski dilakukan atas dasar pencegahan, namun persyaratan itu menimbulkan sejumlah keluhan. Kamar Dagang Eropa di Tiongkok mengatakan tindakan itu adalah "larangan de facto bagi siapa pun yang mencoba kembali ke kehidupan, pekerjaan, dan keluarga mereka di Tiongkok".
Langkah untuk memperketat warga asing masuk ke Tiongkok dilakukan untuk mencegah penularan virus corona baru dari luar negeri. Sementara itu, Komisi Kesehatan Masyarakat Xinjiang juga kembali mencatat ada 10 kasus infeksi baru COVID-19 di provinsi itu.
Bahkan pada Jumat (6/11) lalu, Otoritas Kesehatan Tiongkok melaporkan 30 kasus impor dalam periode 24 jam terakhir, termasuk 15 di wilayahnya. Itu membuat total kasus impor selama pandemi menjadi 3.510.
Selain corona, Tiongkok juga tengah terancam wabah brucellosis yang disebabkan oleh infeksi bakteri akibat kebocoran di sebuah perusahaan biofarmasi. Lebih dari 6.000 orang di Lanzhou, ibu kota provinsi Gansu dilaporkan mengidap penyakit tersebut.
(wk/nidy)
