Masuki Musim Hujan, Ratusan Bunga Bangkai Tumbuh Liar di Hutan Jateng
The Wall Street Journal/Carly Marsh
SerbaSerbi

Tokoh masyarakat Desa Nglinduk Tri Utomo menuturkan, awal mula penemuan bunga bangkai berasal dari rasa penasaran warga yang mencium aroma menyengat saat melintas.

WowKeren - Ratusan bunga bangkai (Amorphophallus paeoniifolius) ditemukan tumbuh bermekaran di kawasan hutan Segoro Gunung, Desa Nglinduk, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Fenomena unik ini muncul sejak awal November ketika masuk musim hujan.

Menurut pengakuan warga setempat, bunga-bunga ini mulai bermunculan saat peralihan musim kemarau ke hujan. Ukuran bunga ini juga bervariasi. Sejauh ini yang paling tinggi adalah 60 sentimeter dengan lebar 40 sentimeter.

Tokoh masyarakat Desa Nglinduk Tri Utomo menuturkan, awal mula penemuan bunga bangkai berasal dari rasa penasaran warga. Warga yang melintas di kawasan tersebut mencium bau menyengat yang kian menguat saat malam datang.

"Para petani yang beraktivitas dan warga yang melintas hutan semula penasaran dengan bau bangkai," kata Tri seperti dilansir Kompas, Kamis (19/11). "Namun setelah dicek ternyata bau itu keluar dari bunga bangkai. Saat memasuki malam, baunya kian menyengat."


Kendati mengeluarkan bau yang tidak sedap, namun warga setempat justru terpukau dengan bentuknya yang indah. Sehingga warga setempat membiarkannya tumbuh subur di kawasan hutan. Tri menuturkan jika kejadian ini memang umum terjadi saat memasuki musim hujan. Namun yang membuatnya heran adalah, jumlahnya kali ini jauh lebih banyak.

"Kami biarkan tumbuh karena menambah keindahan hutan. Setiap memasuki musim hujan, bunga bangkai mulai bermunculan," tutur Tri. "Namun kali ini cukup aneh, karena jumlahnya banyak sekali hingga ratusan. Biasanya cuma hitungan jari."

Petugas Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Gundih memperkirakan ratusan bunga ini tumbuh menjamur di berbagai sudut kawasan hutan Segoro Gunung. Bunga bangkai jenis ini, termasuk tumbuhan liar di hutan Segoro Gunung.

Sayangnya, bunga ini hanya bertahan beberapa bulan saja. "Dan dikenal dengan nama lokalnya suweg atau ileus," ujarnya masih dilansir Kompas.

Wakil Kepala Administratur Perhutani KPH Gundih, Ronny Merdiyanto, mengungkapkan jika bunga bangkai ini masih satu genus dengan bunga bangkai raksasa, Amorphophallus titanum. Ia menambahkan, bunga bangkai tercatat tumbuh subur di hutan Segoro Gunung.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait