Emran mantan suami Laudya C. Bella sempat mengunggah foto penuh makna setelah hampir sebulan beristirahat dari sosial media. Lama tak terdengar kabar, Emran mengikuti jejak Bella yang tegar menyembuhkan luka hatinya.
- Ria Susilo Wardhani
- Senin, 30 November 2020 - 13:18 WIB
WowKeren - Pengusaha tampan Engku Emran sempat menjadi sorotan kala menikahi Laudya Cynthia Bella. Banyak pihak memuji sosok Emran yang religius dan bersahaja.
Tak cuma itu, pria asal Malaysia ini dipuji mirip sosok Gong Yoo. Tak dipungkiri, penampilan Emran sebagai suami Bella kala itu memang terlihat berkarisma bak Oppa Korea.
Namun setelah Bella mengumumkan perpisahan pada awal Juli lalu, Emran justru berubah drastis. Ia tampak kusut dan terlihat tertekan. Emran juga kembali memelihara kumis dan bergaya cuek.
Postingannya pun sempat disorot netizen Indonesia. Seolah mengisyaratkan rasa lelah, Emran pun sempat beristirahat sejenak dari sosial media.
Ia terakhir kali mengunggah foto yakni saat membanggakan prestasi putrinya, Aleesya, awal Oktober lalu. Mantan putri tiri Bella ini rupanya cukup berprestasi di bidang akademik.
Namun sesudah pamer foto cantik Aleesya, Emran memilih membisu. Hampir sebulan tak update, ia kembali muncul dengan postingan penuh makna.
Emran agaknya bersantai menikmati pemandangan sambil asyik minum kopi. Di caption foto, ia membahas soal luka. "Pain is fuel. Blessed weather #coldbrew #nitrocoffee #teamgarmin," katanya.
Pengusaha dan penggemar sepeda itu rupanya tak mau galau dengan masa lalu. Alih-alih sedih, Emran rupanya menjadikan luka sebagai penyemangat untuk bangkit.
Yang menarik, Bella juga memiliki pemikiran serupa dengan Emran. Tak mau terus trauma, Bella kini menjalani hidup dengan sikap positif. Ia sempat mengunggah nasihat bijak agar tak takut menghadapi masa depan.
"Allah Maha Baik, ketika Allah sulitkan ujian kita, Allah besarkan pahala kita," kata Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri. "Jangan takut dan jangan sedih pada masa lalu serta kekhilafan. Kita jalani hari ini, kita hidup, tanpa ada rasa sedih tentang masa lalu kita, tanpa ada rasa sedih terhadap kehilangan di hari kemarin, pekan lalu, tahun lalu atau dua tahun lalu. Dan kita tidak takut terhadap apa yang akan terjadi di hari esok, itu lebih indah daripada punya mobil sport. Itu lebih indah daripada punya rumah seluas 1 hektar di jantungnya kota Jakarta. Semua harta nggak ada artinya."
(wk/riaw)
