Arie Kriting menyampaikan tanggapannya mengenai ibu Indah Permatasari yang hingga kini masih tak memberi restu. Arie pun mengungkapkan harapannya untuk pernikahannya dengan Indah.
- Amelia Nur Fatimah
- Kamis, 14 Januari 2021 - 23:47 WIB
WowKeren - Kabar gembira pernikahan Arie Kriting dan Indah Permatasari harus diwarnai dengan persoalan restu. 3 tahun lebih menjalin hubungan kekasih, hati ibunda Indah nyatanya masih belum luluh juga untuk menerima Arie sebagai pilihan hati sang putri. Bahkan ibunda Indah sempat menyebut tidak akan pernah memberi restu sampai kapan pun.
Tentu hal itu sukses menjadi berbincangan publik Tanah Air. Tak sedikit rekan artis dan para netizen yang memberi dukungan pada keputusan Arie untuk menikahi Indah. Tapi ada juga sebagian lain yang menyayangkan sikap Arie. Mereka menilai Arie harusnya lebih berusaha keras meluluhkan hati ibu Indah.
Di tengah pemberitaan yang semakin ramai, Arie pun akhirnya memberikan pernyataan soal restu ibu Indah. Arie sendiri pun tak menampik bahwa hingga kini dirinya masih belum menerima restu dari ibu Indah yang kini sudah resmi menjadi istrinya. Hal itu disampaikan Arie lewat salah satu postingan terbaru di akun sosial media miliknya.
"Restu Ibu Itu Utama. Seribu restu dari banyak orang, belum tentu menyamai sebuah restu dari seorang ibu. Sayangnya, kami masih belum beruntung memilikinya saat ini. Setelah berjuang masing-masing selama tiga tahun, kami merasa sudah cukup yakin untuk melengkapi ibadah kami. Setelah ini kami berharap diberi jalan oleh Allah SWT untuk melanjutkan perjuangan mengumpulkan kebaikan lainnya bersama-sama," tulis Arie pada Kamis (14/1).
Meski begitu, Arie masih tetap berharap jika suatu saat nanti bisa menerima restu dari ibunda Indah Permatasari. Arie juga menyampaikan rasa hormatnya pada Ibu dan keluarga Indah.
"Hari ini belum mendapatkan berkah restu tersebut, mungkin besok atau nanti. Namun doa dan rasa hormat kami tidak pernah terputus. Kami hanyalah arus, yang menunggu gelombang mereda, agar kita bisa lanjut bertualang dalam teduhnya semudera kehidupan," pungkas Arie Kriting.
(wk/amel)
