Imlek di Masa Pandemi Corona, Begini Curhat Warga Tiongkok yang Tak Bisa Mudik Dari Luar Negeri
Dunia

Pemerintah Tiongkok sendiri kini memberikan mandat kepada para pendatang untuk menjalani karantina 'terpusat' selama 14 hari di fasilitas yang telah ditentukan.

WowKeren - Tahun Baru Imlek 2021 kali ini harus dirayakan di tengah masa pandemi virus corona (COVID-19). Kondisi tersebut membuat warga Tiongkok yang bekerja di luar negeri tidak bisa mudik untuk merayakan Imlek tahun ini.

Hal ini dialami oleh warga Tiongkok bernama Yang yang telah bekerja di Singapura selama lebih dari 10 tahun. Biasanya, Yang akan mudik ke kampung halamannya di Wuhan, Tiongkok Tengah, untuk merayakan Imlek bersama keluarganya. Namun sejak tahun 2020 lalu, Yang terpaksa merayakan Imlek tanpa mudik.

"Rasanya sangat menyedihkan tidak bisa merayakan tahun baru bersama keluarga dan teman-teman di rumah," ujar wanita berusia 29 tahun tersebut dilansir South China Morning Post pada Kamis (11/2). "Dan lebih buruk lagi tidak mengetahui kapan saya bisa melihat mereka."

Tahun lalu, Yang terpaksa membatalkan rencananya untuk mudik usai lockdown diterapkan di provinsi Hubei yang menjadi pusat awal pandemi COVID-19. Yang sendiri terakhir kali bertemu keluarganya di Wuhan pada Oktober 2019.


Menurutnya, biaya tiket pesawat pulang juga telah melonjak drastis karena terbatasnya jumlah penerbangan ke Tiongkok Daratan. Biasanya, Yang harus merogoh kocek SGD 600 untuk biaya pulang pergi Singapura-Tiongkok, namun kini tarif tersebut naik hampir tiga kali lipat hingga SGD 1.600.

Sementara itu, pemerintah Tiongkok kini memberikan mandat kepada para pendatang untuk menjalani karantina "terpusat" selama 14 hari di fasilitas yang telah ditentukan. Warga Shenyang yang bekerja di sebuah restoran kebab di Singapura, You Feifei, lantas menilai karantina wajib tersebut "tak masuk akal" baginya.

Kondisi ini bahkan lebih parah untuk warga yang tak memiliki penerbangan langsung ke provinsi asal mereka. Warga Jiangxi bernama Amy yang bekerja di industri e-commerce di Singapura mengaku bahwa dirinya kemungkinan akan diminta melakukan karantina setibanya di Tiongkok Daratan, dan kemudian diminta untuk isolasi lagi setelah tiba di tujuan finalnya.

Situasi yang masih berubah-ubah di Tiongkok Daratan membuat banyak peraturan baru muncul secara berkala. Amy khawatir akan ada perubahan kebijakan pada saat-saat terakhir yang dapat memperpanjang masa tinggalnya dan akhirnya membahayakan pekerjaannya di Singapura. "Saya tidak mempertimbangkan untuk pulang pada Tahun Baru Imlek," kata Amy.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru