Hong Kong Larang Seluruh Penerbangan Inggris, Cegah Lonjakan COVID-19 Varian Delta
Dunia

Hong Kong akan kembali menutup penerbangan dari dan ke Inggris. Hal ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi agar COVID-19 varian Delta tidak membuat lonjakan kasus di Hong Kong.

WowKeren - COVID-19 masih menjadi sebuah wabah global yang dihadapi negara-negara di dunia. Masing-masing negara saat ini tengah berupaya untuk mengatasi permasalahan wabah global tersebut, baik dari percepatan vaksinasi COVID-19 hingga penguncian wilayah atau lockdown.

Belakangan, Inggris dikabarkan tengah mengalami kenaikan kasus COVID-19 varian Delta. Menanggapi hal tersebut, Hong Kong memberlakukan kebijakan menutup penerbangan, baik dari maupun pergi ke Inggris.

Kebijakan tersebut diumumkan pada Senin (28/6) kemarin. Hal ini dilakukan pemerintah Hong Kong sebagai bentuk antisipasi agar COVID-19 varian Delta tidak masuk dan menyebar di negaranya.

Lebih lanjut, pejabat Hong Kong menyampaikan bahwa mulai Kamis (1/7) nanti, penerbangan Inggris akan dilarang masuk. Kebijakan yang diambil oleh Hong Kong ini tidak menutup kemungkinan akan membuat Inggris kembali masuk ke dalam daftar negara-negara berisiko sangat tinggi.

Di sisi lain, pemerintah Inggris memperpanjang penguncian wilayah yang telah dimulai sejak awal bulan Juni lalu. Hal ini dikarenakan meningkatnya kasus COVID-19 varian Delta.


Selain itu, Hong Kong juga mengatakan bahwa pihaknya telah mendeteksi peningkatan jumlah kasus varian Delta ini melalui tes dari masyarakat yang tiba di wilayah Tiongkok. Dengan begitu, pihak berwenang juga memperketat aturan karantina untuk pelancong dari Inggris.

Adapun aturan yang diperketat adalah masa karantina selama tiga minggu dan apakah sudah divaksin COVID-19. Kemudian, bagi siapa pun yang telah berada di Inggris selama lebih dari dua jam dalam 21 hari terakhir, sudah dipastikan tidak bisa dan dilarang memasuki wilayah Hong Kong.

Sebagai informasi, Hong Kong sempat mencabut aturan yang melarang perjalanan pada penerbangan Inggris di bulan Mei lalu. Namun kini aturan tersebut kembali diterapkan mengingat tingginya varian Delta di Inggris.

Pemerintah Hong Kong menyampaikan bahwa hingga saat ini, sudah ada hampir 12 ribu kasus COVID-19. Kemudian, angka kasus kematian mencapai sekitar 200 orang.

Sebagai informasi, lonjakan kasus COVID-19 belakangan ini kembali terjadi di banyak negara dunia. Hal ini dikarenakan varian Delta yang lebih agresif dan penyebarannya lebih cepat.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru