Kematian COVID-19 India Tembus 400 Ribu, Setengah Tercatat Imbas 'Tsunami' Corona
AFP
Dunia

Dengan tambahan 800 lebih kematian COVID-19 dalam 24 jam terakhir, India telah mencatatkan total kumulatif hingga 400 ribu. Nyaris setengahnya disebut efek 'tsunami' beberapa waktu lalu.

WowKeren - Serbuan ratusan ribu kasus positif COVID-19 di India beberapa waktu lalu jelas menjadi cerita horor yang menghantui banyak negara. Bukan cuma dari segi kasus positifnya, pasien yang akhirnya meninggal dunia pun jumlahnya begitu banyak, bahkan kini telah mencapai 400 ribu.

Yang menjadikan fenomena ini lebih disorot, setengah dari 400 ribu kasus kematian itu dilaporkan saat gelombang kedua alias ketika "tsunami" COVID-19 menerjang kemarin. Gelombang kedua itu sendiri sangat disorot karena sampai melumpuhkan sistem kesehatan India juga krematorium, yang akhirnya berujung pada penguburan jenazah COVID-19 di tepi Sungai Gangga.

Catatan media Reuters mengungkap, 100 ribu di antara kasus meninggal yang dilaporkan itu terjadi dalam 39 hari terakhir. Sedangkan pada laporan Jumat (2/7) hari ini terungkap ada 853 pasien COVID-19 India yang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir.

Namun angka 400 ribu yang mengerikan ini rupanya disangsikan oleh sejumlah ahli. Melihat kondisi di lapangan, mulai dari kuburan-kuburan dangkal di tepi Sungai Gangga dan banyaknya pasien COVID-19 yang tidak sempat dirawat di rumah sakit karena penuh, para ahli meyakini bahwa angka kematian yang sebenarnya bisa mencapai 1 juta atau bahkan lebih banyak.


"Penghitungan angka kematian yang lebih rendah (daripada kondisi di lapangan) terjadi di berbagai negara bagian saat ini," kata Prof Rijo M John dari Rajagiri College of Social Sciences, dikutip dari Al Jazeera, Jumat (2/7). "Kebanyakan karena sistem yang terlambat. Jadi itu artinya kita tidak pernah tahu jumlah asli warga kita yang meninggal selama gelombang dua."

Bahkan di beberapa kejadian, angka kematian ini direvisi sampai dipangkas setengahnya karena permintaan pengadilan, meski tak diterangkan lebih lanjut apa alasannya. Otoritas India juga mencatatkan kenaikan signifikan angka kematian COVID-19, yakni dari 200 ribu ke 300 ribu hanya dalam 28 hari.

Kini serbuan COVID-19 di India sudah mulai teratasi, meski menyisakan pekerjaan lain seperti wabah infeksi jamur hitam alias Mucormycosis yang menyerang para penyintas. Bahkan beberapa penyintas, umumnya mereka yang tidak bisa mendapatkan akses perawatan COVID-19 yang baik, harus kembali jatuh dalam nestapa dengan wabah jamur ini.

India dikhawatirkan akan menghadapi gelombang ketiga dalam waktu dekat. Faktornya mulai dari beroperasinya kembali aktivitas perekonomian hingga adanya varian yang diklaim lebih berbahaya, Delta Plus.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru