Thailand Larang Warganya Beli Alat Tes COVID-19 dari Korea Selatan
AFP/JIJI
Dunia

Administrasi Obat dan Makanan (FDA) meminta orang-orang yang hendak membeli alat tes untuk mengecek terlebih dahulu statusnya di situs web Divisi Kontrol Perangkat Medis Thailand.

WowKeren - Administrasi Obat dan Makanan (FDA) Thailand memperingatkan warganya untuk tidak membeli alat uji rumahan COVID-19 buatan Korea Selatan yang dijual secara online. FDA mengatakan bahwa mereka belum mengeluarkan persetujuan untuk itu.

Sementara itu, penjual yang menawarkan alat uji COVID-19 di Facebook mengatakan kit mereka telah disetujui di Korea Selatan dan Organisasi Kesehatan Dunia WHO. Selain itu, diduga jika alat tes itu dapat memberi tahu orang yang melakukan tes hanya dalam 15 menit jika mereka terpapar COVID-19.

Namun pada Selasa (20/7), FDA Thailand mengatakan pejabat mereka telah melakukan penyelidikan pada alat tes. Hasilnya, mereka menetapkan bahwa klaim penjual itu salah. Selain itu, alat tes tersebut juga belum terdaftar di FDA.

FDA juga meminta orang-orang yang hendak membeli alat tes untuk mengecek terlebih dahulu status alat tersebut di situs web Divisi Kontrol Perangkat Medis Thailand. Di sana, telah ada daftar tes antigen yang disetujui.


Mereka juga menganjurkan orang-orang untuk mendapatkan saran medis dari pejabat kesehatan tentang cara yang benar untuk memakai alat tes. Hingga kini, sudah ada 4 alat uji antigen yang sudah mendapatkan persetujuan dari FDA Thailand.

Alat-alat tersebut dapat dibeli di rumah sakit umum, klinik, dan apotek. Lembaga-lembaga ini akan dapat memberikan informasi yang benar kepada konsumen tentang cara menggunakan dan membuang alat tes. Selain itu jika orang-orang enggan bertanya ke ahli medis, bisa membaca instruksi yang tertulis di kemasan.

Masih di Thailand, beberapa waktu lalu juga dilaporkan adanya dugaan proposal yang bocor untuk menghentikan testing COVID-19 pada pekerja migran asing. Usulan untuk membatalkan pengujian bagi pekerja asing di daerah paling berisiko diajukan lantaran rumah sakit tidak memiliki fasilitas untuk menampung lebih banyak orang yang terinfeksi.

Di zona merah gelap termasuk Bangkok, tempat tidur rumah sakit langka. Menteri Tenaga Kerja mengatakan alih-alih menghentikan pengujian pekerja migran, Kementerian berupaya mencari lebih banyak tempat untuk diubah menjadi rumah sakit lapangan.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru