Jemaah Umrah Indonesia Ditolak Karena Vaksin Sinovac, Ketua MPR Sebut Booster Bisa Jadi Solusi
AFP
Nasional

Sebagai informasi, Arab Saudi telah membuka akses ibadah Umrah bagi warga negara asing. Meski demikian, ada sejumlah persyaratan ketat yang harus dipenuhi oleh para calon jemaah.

WowKeren - Arab Saudi diketahui telah membuka kembali akses Umrah dan Haji terhadap warga negara asing di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang ini. Akan tetapi, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi oleh para jemaah asing.

Arab Saudi pun telah mengklarifikasikan negara-negara mana saja yang diizinkan melaksanakan ibadah Umrah di Arab Saudi. Sayangnya, Indonesia tidak masuk ke dalam daftar negara yang diizinkan itu.

Salah satu alasan yang membuat Indonesia tidak bisa menjalankan ibadah Umrah adalah persoalan vaksin yang digunakan adalah Sinovac. Sedangkan Sinovac tidak termasuk ke dalam daftar vaksin yang diizinkan oleh Arab Saudi.


Maka dari itu, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta agar pemerintah melalui perwakilan Duta Besar dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah terus melakukan upaya agar jemaah Indonesia bisa berangkat. Selain itu, ia juga meminta Kementerian Agama (Kemenag) untuk dapat menyesuaikan aturan dari Arab Saudi, khususnya berkaitan dengan pelaksanaan ibadah Umrah, seperti vaksin yang diakui yakni Moderna, Pfizer, Jhonson&Jhonson dan AstraZeneca.

Bamsoet sapaan akrab Ketua MPR itu, juga mengatakan bahwa booster kepada para jemaah Indonesia menggunakan vaksin yang diakui Arab Saudi bisa menjadi solusi agar mereka bisa menunaikan ibadah Umrah. "Diikuti dengan upaya pemerintah dalam mempertimbangkan vaksin booster bagi calon jemaah Indonesia," terang Bamsoet dalam keterangan tertulis, Kamis (12/8).

Lebih lanjut, Bamsoet juga meminta pemerintah agar mematangkan persyaratan dan kesiapan para jemaah dalam penyelenggaraan ibadah Umrah dengan tetap memperhatikan keamanan dan keselamatan mereka. Ia juga menagih komitmen pemerintah Indonesia untuk terus melakukan negosiasi dengan Arab Saudi terkait penyelenggaraan Umrah.

Adapun perihal yang dimaksud Bamsoet adalah masalah kuota hingga persiapan penyelenggaraan ibadah Haji dan Umrah di tahun-tahun berikutnya. "Di samping terus memantau perkembangan COVID-19, baik di dalam maupun di luar negeri, khususnya Arab Saudi," tandas Bamsoet.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru