Jepang Deteksi Kasus Varian Lambda Pertama, Berkaitan dengan Olimpiade Tokyo
Instagram/tokyo2020
Dunia

Wanita yang terdeteksi dengan varian lambda telah melakukan perjalanan ke Peru, tempat pertama kali varian itu terdeteksi yang disebut-sebut lebih resisten terhadap vaksin.

WowKeren - COVID-19 varian lambda telah menyebar sampai ke Negeri Sakura. Jepang telah mendeteksi kasus COVID-19 varian lambda pertama pada seorang wanita yang diidentifikasi sebagai orang yang terkait dengan Olimpiade Tokyo.

Informasi ini disampaikan oleh sumber pemerintah pada hari Jumat (13/8). Wanita yang berusia sekitar 30-an tahun itu telah telah melakukan perjalanan ke Peru. Negara ini adalah tempat pertama kali varian itu terdeteksi. Lambda disebut-sebut sebagai varian COVID-19 yang lebih menular dan lebih resisten terhadap vaksin.

Sumber tersebut mengatakan wanita itu tiba di bandara Haneda di Tokyo pada 20 Juli lalu dengan kartu akreditasi Olimpiadenya. Institut Nasional Penyakit Menular mengonfirmasi infeksinya dengan varian itu setelah yang bersangkutan dinyatakan positif dari tes yang dilakukan di bandara.


Sumber itu juga mengatakan bahwa wanita yang bersangkutan tidak menunjukkan gejala. Pada hari Minggu (8/8), kasus virus corona terkait Olimpiade ditutup di angka 553. Selama gelaran berlangsung, panitia penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade memang merilis jumlah kasus COVID-19 terkait dengan Olimpiade Musim Panas setiap hari. Namun, mereka tidak mengungkapkan secara detail kewarganegaraan individu yang terinfeksi ataupun varian virus corona yang menginfeksi mereka.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah menetapkan galur lambda sebagai varian of interest. Varian ini berada di tingkat yang lebih rendah dari varian delta yang berlabel varian of concern. Di Jepang, varian lambda belum ditetapkan sebagai interest maupun concern.

Kepala lembaga nasional yang mengepalai panel respons pandemi kementerian kesehatan Takaji Wakita mengatakan bahwa tak menutup kemungkinan Negeri Sakura akan menjadikan lambda sebagai varian of interest jika terjadi peningkatan terhadap varian ini. Sementara itu, beberapa ahli mengatakan jika varian yang satu ini lebih tahan terhadap vaksin dibanding virus versi asli.

Sementara itu, panel Kementerian Kesehatan sebelumnya telah memperingatkan jika situasi COVID-19 mendekati tingkat "bencana alam." Hal ini menyusul laporan jika dua pertiga dari prefektur Jepang telah mengalami ledakan infeksi virus corona.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru