Pertama Kalinya, Atlet Paralimpiade Tokyo Dilarikan ke RS Karena COVID-19
AP Photo/Kiichiro Sato
Dunia

Seorang atlet Paralimpiade Tokyo dilarikan ke rumah sakit akibat COVID-19 pada Selasa (31/8) malam. Peristiwa ini merupakan pertama kalinya terjadi di rangkaian Olimpiade-Paralimpiade Tokyo.

WowKeren - Beberapa waktu lalu seorang staf asing untuk Paralimpiade Tokyo dilarikan ke rumah sakit karena terpapar COVID-19. Dan kini situasi yang lebih pelik terjadi, lantaran atletnya lah yang kemudian sampai dilarikan ke RS imbas terinfeksi virus Corona.

Komite Pelaksana Paralimpiade Tokyo mengungkap sang atlet dibawa ke rumah sakit pada Selasa, 31 Agustus 2021 waktu setempat dan merupakan kasus pertama yang terjadi. Dan pada Kamis (2/9) waktu setempat, lewat konferensi persnya, komite menegaskan bahwa sang atlet dalam kondisi tidak serius alias sudah membaik.

Masanori Takaya selaku Juru Bicara Komite menyebut sampai Kamis kemarin terdapat tambahan 13 kasus positif COVID-19 terkait paralimpiade. Dengan demikian, total kasus positif secara kumulatif sejak 12 Agustus 2021 adalah mencapai 275 kasus.

Di sisi lain, fenomena dilarikannya atlet ke rumah sakit bukan hanya terjadi akibat pandemi COVID-19. Jubir Komite Paralimpiade Internasional (IPC) Craig Spence mengungkap seorang pemain tenis kursi roda asal Belgia, Joachim Gerard, juga dilarikan ke RS dengan dugaan terkena serangan jantung.


Gerard (32) ditemukan pingsan di Kampung Atlet dan segera dilarikan ke pusat medis. Gerard akhirnya kembali sadarkan diri dan mampu diajak berkomunikasi setelah mendapat sejumlah perawatan pasca dilarikan ke rumah sakit.

Seperti Olimpiade, Paralimpiade Tokyo pun digelar dengan berbagai pro dan kontra terutama karena pandemi COVID-19. Pemerintah Jepang dan komite pelaksana memutuskan untuk menyelenggarakan turnamen tanpa penonton sama sekali demi memastikan agenda olahraga tersebut tidak menjadi pusat penyebaran wabah COVID-19.

Sebab saat ini Jepang sendiri tengah berjuang untuk menghadapi lonjakan kasus COVID-19. Bahkan Jepang memutuskan untuk memperluas cakupan status darurat COVID-19 dan diterapkan bahkan hingga Paralimpiade Tokyo berakhir pada Minggu (5/9) mendatang.

Kondisi ini pun diperburuk dengan temuan kontaminan stainless steel di vaksin Moderna di beberapa perfektur. Padahal Jepang sendiri sejak semula bukan negara dengan laju vaksinasi COVID-19 yang baik.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait