Luhut Sebut RI Dapat Penghargaan Atas Penanganan COVID-19, Tegaskan Tak Mau Kecolongan Varian Mu
maritim.go.id
Nasional

Penurunan kasus COVID-19 yang terjadi di Indonesia belakangan ini, tampaknya mengundang perhatian dari banyak negara. Maka dari itu, pemerintah terus berupaya untuk bisa mempertahankan capaian tersebut.

WowKeren - Kasus COVID-19 di Indonesia belakangan ini mengalami perbaikan dan tren penurunan. Bahkan kasus aktif COVID-19 sendiri berada di angka 2 ribuan, dan positivity rate telah mencapai 1,67 persen. Artinya berada di bawah ambang batas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 5 persen.

Penurunan kasus COVID-19 di Indonesia itu tentunya tidak lepas dari sinergi antara pemerintah dengan masyarakat. Adapun salah satu upaya pemerintah dalam penanganan COVID-19 adalah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2-4. Mengenai PPKM Level sendiri telah resmi diperpanjang hingga 4 Oktober 2021.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Indonesia mendapat penghargaan dari banyak negara atas capaiannya dalam menangani COVID-19. Ia pun berterima kasih kepada semua pihak.

"Tidak ada sedikit pun perasaan berlebihan atas apa capaian ini tapi semua dengan kerendahan hati dan ucapan syukur bahwa kita semua bisa menyelesaikan ini dan semua terlibat dari mulai mahasiswa, pegawai-pegawai di kabupaten, kecamatan, semua terlibat sampai TNI/Polri sampai kepada tingkat tertinggi," ungkap Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (20/9).


Lebih lanjut, Luhut mengatakan bahwa kesuksesan atas penanganan COVID-19 di Indonesia itu merupakan bentuk kerja sama dari semua pihak. Namun, kerja sama itu tidak berhenti begitu saja.

Hal itu lantaran, kata Luhut, masih banyak sekali kemungkinan yang terjadi karena ketidaktahuan kita juga mengenai varian Delta. Terlebih kini, muncul kembali varian baru yakni Mu.

Luhut menuturkan bahwa pihaknya tidak ingin kecolongan lagi seperti varian Delta lalu yang berhasil masuk dan menyebar di Indonesia. Dalam upaya untuk mencegah varian Mu masuk ke Indonesia, pemerintah akan memperketat pintu masuk ke RI.

"Kita tidak juga ingin kecolongan luasnya varian baru seperti Mu dan Lambda masuk ke Indonesia," papar Luhut. "Oleh karena itu, untuk mencegah itu terjadi, pemerintah akan membatasi pintu masuk internasional ke Indonesia."

Selain itu, kata Luhut, pemerintah juga akan memperketat proses karantina Warga Negara Asing (WNA) dan Warga Negara Indonesia (WNI) dari luar negeri. Ia menegaskan bahwa pintu masuk udara hanya akan dibuka di Jakarta dan Manado. Sementara jalur laut hanya di Batam, Tanjung Pinang, serta jalur darat di Aruk, Entikong, Nunukan, dan Motaain.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru