NASA Akui AS Butuh Pesawat Ruang Angkasa Nuklir untuk Bisa Saingi Tiongkok
Dunia

Bhavya Lal, penasihat senior NASA untuk anggaran dan keuangan, mengatakan dalam sidang komite kongres Rabu pagi bahwa AS perlu bergerak cepat agar bisa tetap bersaing.

WowKeren - Tiongkok belum lama ini dilaporkan telah menguji kemampuan luar angkasanya dengan menggunakan rudal hipersonik. Tampaknya, kemajuan ini membuat Amerika Serikat tak bisa tinggal diam.

NASA dan pakar kedirgantaraan AS pada Rabu (20/10) mendesak Kongres untuk berinvestasi lebih cepat dan lebih besar dalam pengembangan pesawat ruang angkasa bertenaga nuklir. Hal ini perlu dilakukan untuk tetap berada di depan pesaing seperti Tiongkok.

Badan antariksa tersebut percaya bahwa pesawat ruang angkasa yang ditenagai oleh roket termal nuklir dapat mencapai Mars hanya dalam tiga hingga empat bulan. Ini merupakan setengah waktu yang dibutuhkan oleh roket propelan cair tradisional.

Bhavya Lal, penasihat senior NASA untuk anggaran dan keuangan, mengatakan dalam sidang komite kongres Rabu pagi bahwa AS perlu bergerak cepat agar tetap menjadi yang pertama. Sebab, pesaing seperti Tiongkok menunjukkan bahwa mereka berinvestasi dalam skala besar untuk kemajuan teknologi.


"Pesaing strategis termasuk Tiongkok secara agresif berinvestasi dalam berbagai teknologi luar angkasa, termasuk tenaga nuklir dan propulsi," kata Lal. "Amerika Serikat perlu bergerak dengan langkah cepat untuk tetap kompetitif dan tetap menjadi pemimpin dalam komunitas antariksa global."

Para ahli memberikan kesaksian bahkan ketika muncul laporan bahwa Tiongkok telah menguji roket orbital untuk mengirimkan senjata nuklir potensial dengan kecepatan supersonik. Sementara itu, Tiongkok sendiri telah menguji sebuah pesawat ruang angkasa pada bulan Agustus. Namun, negara ini menekankan bahwa uji coba tersebut tidak mengandung senjata nuklir.

Perwakilan AS Don Beyer, D-Va. yang memimpin komite tersebut mengatakan bahwa jika AS serius dalam memimpin misi manusia ke Mars, maka negara itu tidak akan kehilangan waktu. Ia menyebut bahwa pemerintah telah menggelontorkan dana sekitar 100 juta dolar AS per tahun untuk NASA.

"Kongres telah memprioritaskan pengembangan propulsi nuklir luar angkasa selama beberapa tahun terakhir," kata Beyer. "Mengarahkan sekitar 100 juta dolar per tahun bagi NASA untuk memajukan kemampuan propulsi termal nuklir dengan tujuan melakukan uji terbang di luar angkasa di masa depan."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait