Siap Jadi Negara Republik, Barbados Pilih Presiden Pertama Gantikan Ratu Elizabeth II
AFP
Dunia

Pemerintah mengatakan ini merupakan tonggak sejarah dalam perjalanan menuju negara republik. Diketahui, Barbados merupakan negara bekas jajahan Inggris.

WowKeren - Barbados telah mencetak sejarah baru dengan digelarnya pemilihan untuk presiden pertamanya. Dengan begitu, maka presiden yang memerintah nantinya akan menggantikan Ratu Elizabeth II dari Inggris sebagai kepala negaranya.

Selain itu, langkah ini juga sangat menentukan untuk penghapusan masa lalu kolonial di negara kepulauan yang terletak di perbatasan Laut Karibia. Adalah Sandra Mason, kepala negara baru yang terpilih pada Rabu (20/10) malam setelah mengantongi dua pertiga suara dari sesi gabungan Dewan Majelis dan Senat negara itu.

Pemerintah mengatakan ini merupakan tonggak sejarah dalam perjalanan menuju negara republik. Diketahui, Barbados merupakan negara bekas jajahan Inggris yang memperoleh kemerdekaan pada tahun 1996 silam. Tak ayal jika negara yang memiliki populasi 300.000 jiwa ini telah mempertahankan hubungan dengan monarki Inggris dalam waktu yang lama.

Namun selama beberapa tahun terakhir, seruan untuk kedaulatan penuh dan kepemimpinan dalam negeri telah meningkat. Mason akan dilantik pada 30 November mendatang, yang mana tanggal ini bertepatan dengan peringatan 55 tahun negara itu mendapat kemerdekaan dari Inggris.


Mason merupakan seorang mantan ahli hukum yang telah menjadi gubernur jenderal di negara kepulauan itu sejak 2018. Mason juga mencatat sejarah sebagai wanita pertama yang bekerja di Pengadilan Banding Barbados. Mia Mottley selaku Perdana Menteri Barbados menyebut pemilihan presiden sebagai "momen penting" dalam sejarah perjalanan negara itu.

"Kami baru saja memilih dari antara kami seorang wanita yang unik dan penuh semangat Barbadian," kata Mottley seperti melansir Al Jazeera. "Tidak berpura-pura menjadi apa pun (dan) mencerminkan nilai-nilai siapa kami."

Pemilihan ini juga dinilai bisa mendatangkan keuntungan bagi Barbados, baik di dalam maupun luar negeri. Hal itu sebagaimana dikatakan oleh Wazim Mowla dari lembaga pemikir Dewan Atlantik kepada Reuters.

Mowla mengatakan bahwa langkah ini juga dapat berfungsi sebagai pemersatu. Di lain sisi, Barbados juga akan melanjutkan hubungan dengan Inggris. "Kami berharap dapat melanjutkan hubungan dengan raja Inggris," kata Mottley.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait