ASEAN Gelar KTT Tanpa Junta Militer Myanmar Hari Ini, Joe Biden Dijadwalkan Ikut Hadir
Dunia

ASEAN menggelar KTT mulai Selasa (26/10) sampai Kamis (28/10) dengan beberapa agenda. Namun yang pasti, ASEAN tidak mengundang Pimpinan Junta Militer Myanmar dalam kesempatan ini.

WowKeren - Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) secara resmi menggelar KTT mulai Selasa (26/10) sampai Kamis (28/10). Namun KTT ASEAN ini menjadi cukup bersejarah karena negara-negara anggota lain menolak kehadiran delegasi politik Myanmar, dalam hal ini adalah junta militer.

Diketahui ASEAN menolak kehadiran Pimpinan Junta Militer Myanmar Min Aung Hlaing yang dianggap sudah gagal memenuhi Konsensus Lima Poin yang dirumuskan April 2021 lalu. Sebagai gantinya, Myanmar diminta mengirimkan delegasi non-politik.

Pada kesempatan itu, beberapa petinggi dunia pun turut diundang hadir secara virtual. Termasuk Amerika Serikat yang perdana sejak 2017 akan dihadiri langsung oleh Presiden Joe Biden.

Kedutaan Besar AS di Brunei Darussalam kepada Reuters menyebut Biden akan hadir langsung dalam pertemuan regional tersebut demi membahas sejumlah hal. Meski demikian, pakar meyakini kehadiran Biden ini sebagai upaya untuk membentuk aliansi demi memukul mundur dominansi Tiongkok.


Biden disebutkan akan membahas strategi AS untuk memperkuat hubungan dengan ASEAN. "Sembari kita bekerja sama untuk mengakhiri pandemi COVID-19, mengatasi krisis iklim, mempromosikan pertumbuhan ekonomi, dan menghadapi berbagai tantangan serta kesempatan skala regional lainnya," kata Gedung Putih soal kehadiran Biden dalam KTT ASEAN, Selasa (26/10).

Sementara pakar meyakini ASEAN lebih menunggu soal komitmen AS untuk menghadapi pandemi COVID-19, termasuk soal distribusi vaksin. Sementara belum diketahui apakah Biden akan turut membahas soal gejolak politik Myanmar atau tidak dalam KTT ASEAN tersebut.

Di sisi lain, upaya internasional untuk "mendinginkan" situasi di Myanmar terus dilakukan. Yang terbaru, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB / UN) Antonio Guterres menunjuk doktor bidang sosiologi dari Singapura sebagai utusan khususnya terkait Myanmar.

Adalah Dr Noeleen Heyzer yang ditunjuk sebagai utusan khusus Guterres terkait Myanmar, yang berarti menggantikan Christine Schraner Burgener dari Swiss sebelumnya. Dengan pengalaman Dr Heyzer, diharapkan diplomasi mengenai Myanmar terutama dengan ASEAN bisa semakin ditingkatkan.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru