Warga Rusia Ramai-ramai Ikut Kabur dari Negaranya Sendiri Imbas Ancaman Sanksi Bagi Suara Kritis
AFP/JIJI
Dunia

Tak sedikit warga Rusia yang kini kabur dari negaranya sendiri. Pasalnya, warga Rusia yang kontra pada keputusan Putin menyerang Ukraina kini juga berada dalam ancaman sanksi berat.

WowKeren - Sejak awal invasi, tak sedikit warga Rusia yang ikut menyerukan penolakan atas serangan yang dilakukan Putin dan tentaranya ke Ukraina. Tak sedikit pula dari mereka yang berakhir ditangkap aparat saat melakukan aksi demo menolak serangan Rusia ke Ukraina.

Kini, warga Rusia pun ikut kabur melarikan diri dari negaranya sendiri. Warga Rusia yang kecewa dengan perang di Ukraina, takut akan tekanan dari sanksi, dan khawatir dengan suara-suara kritis yang dibungkam, telah melarikan diri dari negara mereka dalam beberapa hari terakhir.

Salah satu negara tetangga yang jadi tujuan para pengungsi dari Rusia adalah Finlandia. Dengan banyak penerbangan ke luar negeri tidak lagi lepas landas, banyak orang Rusia menuju ke Finlandia dengan cara lain.

Pilihan mereka terbatas, dengan penutupan hampir seluruh wilayah udara Eropa untuk semua penerbangan masuk dan keluar dari Rusia, hanya beberapa koridor keluar yang tersisa. Mereka yang ingin pergi dari sisi Eropa negara itu melintasi perbatasan darat ke Finlandia atau negara-negara Baltik (Latvia, Estonia dan Lithuania). Sementara mereka yang tak memiliki visa Eropa pergi ke Georgia, Armenia dan Turki, di mana komunitas pembangkang Rusia tumbuh.


"Banyak orang Rusia telah tiba di Georgia dalam beberapa hari terakhir... Kami bukan turis, warga Georgia yang terhormat. Kami adalah pengungsi,” tulis Boris Grozovski yang merupakan jurnalis asal Rusia di halaman Facebook-nya.

"Secara pribadi, saya dicari oleh polisi di Rusia karena mendistribusikan petisi anti-perang … (kami) tidak lari dari peluru, bom, dan rudal, tetapi dari penjara. Jika saya menulis apa yang saya tulis sekarang saat berada di Rusia, saya pasti akan dipenjara selama 15-20 tahun," sambungnya.

Outlet media Rusia saat ini juga berada di bawah tekanan pemerintah yang makin meningkat. Mereka hanya boleh melaporkan informasi dari sumber resmi.

Anggota parlemen Rusia telah mengeluarkan undang-undang di mana mereka yang dituduh menyebarkan "disinformasi" tentang perang di Ukraina dapat menghadapi hukuman 15 tahun penjara. Undang-undang lain yang disahkan menghukum mereka yang "mendiskreditkan" angkatan bersenjata dengan denda 50.000 rubel ($ 450) atau hingga tiga tahun penjara untuk pelanggar yang terus-menerus. Termasuk untuk mereka yang meminta para tentara meletakkan senjata atau menarik diri.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru