Pandji Pragiwaksono kembali menyoroti video lama Megawati saat mengungkapkan hal ini. Pandji lantas mengungkapkan bahwa itu merupakan video paling tersuram.
- Dessy Novitasari
- Sabtu, 19 Maret 2022 - 19:52 WIB
WowKeren - Pandji Pragiwaksono kembali menyoroti soal video lama Megawati Soekarnoputri saat melakukan pidato. Awalnya, video itu diunggah oleh Kemal Palevi di akun Twitter pribadinya.
Dalam video tersebut, Megawati melakukan pidato di Kongres V PDIP di Bali pada bulan Agustus 2019 yang lalu. Di mana Megawati diduga "meminta" jatah kursi Menteri kepada Presiden Joko Widodo.
Kemal Palevi pun langsung memberikan sindiran kepada Megawati. Ia menyindir dengan menyinggung kondisi masyarakat saat ini. "Mending antri rebutan minyak bu, daripada rebutan jatah menteri," cuit Kemal Palevi, Jumat (18/3).
Cuitan Kemal Palevi itu lantas membuat Pandji Pragiwaksono ikut memberikan komentar. Pandji Pragiwaksono mengungkapkan bahwa itu merupakan video paling suram yang pernah ia lihat. "Masi jadi salah satu video tersuram yg pernah gue liat," ungkap Pandji Pragiwaksono.
Bahkan, Pandji Pragiwaksono merasa heran saat melihat Megawati secara terbuka bicara seperti itu di depan banyak orang. "Udah gak sembunyi2 lagi ngomong begini," pungkas Pandji Pragiwaksono.
Sontak saja, para netizen memberikan beragam tanggapan terkait cuitan Pandji Pragiwaksono. Ada yang pro dengan pendapat Pandji. Namun, ada juga yang kontra dengan pendapat Pandji.
"Ayolah warga Indonesia, semoga dari kasus minyak goreng ini pada melek mata deh semua jangan ada yg pilih partai chicago bulls, plis bgt semoga yang ngawas pas pemilu nanti amanah. Itu doang harapan gue, biar bisa keluar dari lingkaran ibl*s," komentar salah satu netter. "Makin yakin buat ga milih ini partai lagi, kapok tsay... dan dengan bangga lagi bbrp taun lalu sy suruh keluarga milih yg ini. kapokk kapokk heheu," kata netter lain.
"Tapi harus diakui bang.. ibu Mega adalah oposisi terbaik di indonesia.. banyak yg harus dipelajari dari cara beliau menjadi oposisi bertahun2.." ucap salah satu netter. "Bukan tersuram bang, emang politik itu kan selalu dengan bagi-bagi kekuasaan jaman pak SBY juga gitu kok," ujar netter lain.
(wk/dess)
