Carrie Lam Ingatkan Hong Kong Harus Segera Dibuka Kembali Demi Pertahankan Status Hub
pixabay.com/Ilustrasi
Dunia

Untuk menarik kembali orang-orang agar bersedia kembali ke Hong Kong, pemimpin HK Carrie Lam menyarankan agar kewajiban karantina hotel bisa dilakukan di rumah saja.

WowKeren - Kepala Eksekutif Hong Kong yang akan keluar Carrie Lam berbicara mengenai kontrol karantina di wilayah itu. Menurutnya, kota itu tidak dapat berfungsi sebagai pusat keuangan global jika kontrol karantina tetap ada.

Hal itu justru hanya akan menambah tekanan pada pemerintahan berikutnya untuk melonggarkan pembatasan perbatasan. Dalam sebuah wawancara dengan CNBC pada Jumat (10/6), Lam menyoroti kontrol perbatasan yang bisa membuat orang semakin tidak sabar.

"Langkah-langkah kontrol perbatasan benar-benar membuat orang sangat tidak sabar," kata Lam. "Jika Anda tidak dapat bepergian dengan bebas ke tempat lain dan ke daratan, bagaimana Anda bisa menjadi hub?"

Hong Kong sebelumnya telah mencabut larangan bagi non-penduduk bulan lalu bagi yang sudah divaksianasi secara penuh. Sedangkan kedatangan internasional masih dikenakan karantina hotel tujuh hari.


Langkah ini dianggap cukup kejam jika dibandingkan dengan pelonggaran yang terjadi di belahan dunia lainnya. Adapun hal itu telah mendorong eksodus ribuan penduduk dan memicu pertanyaan tentang masa depan Hong Kong sebagai pusat keuangan. Oleh sebab itu, untuk menarik kembali orang-orang agar mau ke Hong Kong, Lam menyarankan agar periode karantina hotel bisa dilakukan di rumah saja.

"Begitu kita dapat menurunkan periode karantina hotel atau, seperti yang disarankan beberapa orang," lanjutnya. "Menggantinya dengan tindakan karantina rumah, saya yakin kita akan melihat banyak orang datang ke Hong Kong."

Sementara itu, Hong Kong telah sedikit menyimpang dari kebijakan ketat Covid Zero dari Presiden Tiongkok Xi Jinping untuk menghilangkan virus dalam beberapa bulan terakhir. Kota ini telah menolak pengetatan pembatasan bahkan saat mencatat lebih dari 600 infeksi setiap hari.

Lam bersikeras jika kasus tidak mengkhawatirkan karena sebagian besar ringan dan tingkat vaksinasi di antara penduduk juga telah meningkat. Lam menilai perbedaan kebijakan COVID-19 membuat tidak mungkin untuk membuka kembali perbatasan dengan Tiongkok di masa mendatang.

Lam akan meninggalkan kantor pada 30 Juni. Dia membantah dalam wawancara CNBC bahwa kota itu menjadi kurang bebas di bawah pengawasannya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru