Nikita Willy hingga kini memilih bungkam usai sang suami, Indra Priawan, disindir sang tante terkait urusan saham dan gaji. Sama seperti Nikita, Indra juga tak berkomentar dan fokus pamer kegiatan positif di sosial media.
- Ria Susilo Wardhani
- Selasa, 11 Juli 2023 - 11:06 WIB
WowKeren - Suami Nikita Willy, Indra Priawan, terancam somasi terkait masalah saham sang tante, Mintarsih. Bukan cuma itu, Mintarsih juga mengungkap soal gajinya belasan tahun yang tak dibayar.
Alhasil, Indra pun diterpa dugaan sebagai salah satu pihak yanng menilep atau mengambil uang sang tante. Menanggapi hal itu, Nikita agaknya memilih bungkam dan fokus pada kegiatannya sendiri. Ia terciduk sedang bersama kenalan di sebuah toko karpet mewah dan pamer senyuman manis.
Sedangkan Indra sang suami juga fokus pada kegiatan olahraga. Ayah dari Issa Xander Djokosoetono itu tampak pamer kemampuannya bermain basket. Meski sudah bapak-bapak, tak dipungkiri Indra terlihat jago bak pebasket profesional.
Sebelumnya, Indra sebenarnya sudah pernah jadi pihak turut tergugat bersama ketiga kakaknya dalam kasus saham sang tante, Mintarsih. Dalam persidangan, gugatan Mintarsih terkait saham justru dikandaskan pengadilan yang menilai pengunduran tante Indra itu sudah sah dan legal.
Terkait putusan hakim itu, Mintarsih sempat tak terima. Ia masih mempertanyakan soal hak-haknya yang tidak dibayar.
"Semua mengatakan mundur adalah kesepakatan, nah kalau memang kesepakatan mengapa saya tidak bisa menegosiasikan hak-hak saya? Kok bisanya saya nggak dibayar atas hak-hak saya," protes Mintarsih di 2014.
Hampir 10 tahun berlalu, Mintarsih kini muncul dan kembali melontarkan ancaman. Ia berniat melayangkan somasi pada Indra sekeluarga terkait saham tersebut. Hingga kini, Mintarsih ngotot agar sahamnya dikembalikan hingga gajinya segera dibayar. Ia pun mengingatkan pihak-pihak yang diduga mencuri sahamnya.
"Uang itu lebih kejam daripada keluarga," kata Mintarsih. "Kalau saya simpel, kamu mencuri saham saya, kamu kembalikan saham saya, meskipun saya tahu mereka akan menghilangkan sebagian harta."
(wk/riaw)
