Fenomena artis jualan secara live streaming belakangan menjadi perbincangan publik. Deddy Corbuzier sempat menyoroti fenomena ini hingga menyeret nama Ruben Onsu.
- Diah Candra Trisanti
- Selasa, 19 September 2023 - 16:17 WIB
WowKeren - Para selebriti Tanah Air belakangan ini kerap melakukan jualan secara live streaming. Berbagai benda mulai dari ponsel, baju, skincare hingga sembako dijual oleh mereka. Imbas aksi para selebriti ini pun kabarnya membuat pasar-pasar menjadi sepi pembeli.
Deddy Corbuzier secara tak langsung ikut memberikan kritik terhadap selebriti yang berjualan secara live. Hal ini disampaikan Deddy lewat unggahan Instagram miliknya.
"Gak mungkin... Gak mungkin ada ARTIS TOP live TIKTOK jualan SEMBAKO.. Ya kan..." tulis Deddy belum lama ini. Unggahan Deddy pun ramai komentar netizen. Banyak netizen yang menyebutkan nama-nama artis yang kerap melakukan live jualan di TikTok maupun situs e-commerce lainnya. Termasuk Ruben Onsu, Baim Wong hingga Raffi Ahmad.
Fenomena artis jualan live tak ayal menjadi perbincangan publik. Kasus tersebut bahkan menjadi sorotan anggota DPR hingga Kementerian Perdagangan. Pemerintah berencana untuk melarang berjualan di TikTok.
Menanggapi hal ini, Ruben pun memberikan tanggapan menohok. Menurut Ruben, sejatinya ia hanya ingin mempromosikan produk-produk lewat platform TikTok Shop tanpa berharap meraup keuntungan besar-besaran.
"Saya nggak berpikir, karena memang nggak ada punya dan pabrik manusia bekerja di dalamnya dan bukan artis minta makan. Makanya pemerintah jangan mengoreng-goreng berita," ungkap Ruben saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, pada Senin (18/9). "Semua pada mati kelaparan dan ini bukan tugas artis, ini tugas pemerintah yang ngurusin. Makanya asik-asiknya debat, nanti ujung-ujungnya makan enak di ruangan."
"Jadi buat saya gini, jangan jadikan masyarakat dibuat kritikus," lanjut suami Sarwendah itu. "Dan mengkritik negaranya sendiri."
Ruben mengingatkan bahwa pemerintah yang seharusnya bertugas memperhatikan UMKM lokal. Apalagi mereka cukup rentan dengan persaingan di dunia pemasaran.
"Harus diselamatkan mereka dari daerah, mesinnya udah ada semuanya terus mereka nggak bisa melakukan jualan dengan baik. Karena kalah dengan kompetitor yang besar," tandas Ruben.
(wk/diah)
