Alasan Banyak Drama Netflix Dianggap Gagal Terkuak
Netflix
TV

Beberapa pihak mengungkap alasan mengapa drama-drama garapan Netflix dianggap gagal. Salah satunya karena drama sekarang berfokus pada ekspresi daripada penyelesaian.

WowKeren - Belakangan ini, drama-drama yang dirilis oleh Netflix dianggap gagal karena tidak bisa menarik perhatian banyak penonton. Contohnya adalah "Sweet Home 2" dan "Gyeongseong Creature" yang digarap dengan biaya besar, tetapi mencatat hasil mengecewakan.

Berbagai drama rilisan Netflix juga cukup sulit mendapat ulasan positif dari para kritikus. Beberapa pihak yang terlibat dalam industri drama belum lama ini mengungkap alasan mengapa drama-drama garapan situs streaming itu dianggap gagal.

Menurut produser drama, drama sekarang berfokus pada ekspresi daripada penyelesaian. Contohnya dalam drama "A Killer's Paradox" yang menunjukkan adegan-adegan yang merangsang, tetapi sebenarnya tidak perlu.

Produser percaya bahwa pembuat drama menyalahgunakan media dengan menampilkan adegan dan detail yang provokatif untuk menarik perhatian publik. Produser menekankan, "Korea perlu membuat konten dengan nilai yang lebih baik."


Beberapa orang dalam industri drama menyebut kebebasan berkreasi sebagai salah satu faktor yang memengaruhi penampilan K-drama. Pakar drama menghimbau para pembuat drama untuk berdiskusi dengan investor, platform, dan perusahaan produksi guna menciptakan sinergi untuk pengendalian kualitas.

Selain itu, hanya sekitar 12-15 serial asli Korea yang dirilis setiap tahun di Netflix. Ribuan proyek menunggu untuk dipilih dalam jajaran produk baru Netflix. Beberapa pihak akhirnya menyalahkan keterlambatan masukan dan pengambilan keputusan Netflix.

Sumber mengatakan, "Bahkan dengan sutradara dan aktor yang lengkap, Netflix memerlukan waktu 2-3 minggu untuk memberikan jawaban apakah akan memproduksinya atau tidak. Netflix terlalu lambat dalam meninjau produksi dan naskah."

Pakar drama menyebut kemunculan sutradara film di industri drama sebagai alasan utama kegagalan proyek Netflix. Mereka mengatakan, "Aku merasakan ciri-ciri industri film yang sangat dipengaruhi oleh sutradara juga diterapkan pada OTT. Kupikir sutradara film yang bekerja denganku tidak bisa mengontrol prosesnya sebaik produser drama."

Ada pula yang menganalisis penerapan metode Hollywood dalam produksi drama Korea tanpa mempertimbangkan kondisi lokal. Korea tidak terbiasa dengan metode produksi seperti itu dan konflik sering muncul ketika metode Hollywood diterapkan.

(wk/amal)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait