Kiky Saputri bersikap bijak ketika peristiwa keguguran yang ia alami tersebut dikaitkan dengan penyakit ain. Kiky justru memilih mengapresiasi dukungan positif dan mengucap terima kasih pada banyak pihak.
- Ria Susilo Wardhani
- Selasa, 19 Maret 2024 - 13:38 WIB
WowKeren - Kiky Saputri biasanya cenderung kritis saat menghadapi haters. Namun, Kiky kali ini justru berusaha tegar dan ikhlas saat peristiwa keguguran yang ia alami itu dikaitkan dengan penyakit ain.
"Untuk semua support dan doa, aku berterima kasih," tulis Kiky di postingan IG Story. "Untuk semua saran dan masukan aku terima."
Sebelumnya, penulis sekaligus kenalan Kiky, Kalis Mardiasih, mengunggah postingan dukungan. Kalis rupanya menyentil netizen yang usil mengaitkan keguguran Kiky dengan penyakit ain.
"Stop Salah Paham tentang 'Penyakit AIN' dan Mari Saling Dukung Sesama Perempuan Saya baru saja menonton video Youtube Kiky Saputri tentang kisah Kiky mengalami keguguran pada usia 10 minggu kehamilan. Kiky tampak sangat terpukul dan jelas sangat berduka," tulis Kalis. "Janinnya kehilangan denyut jantung karena efek kista, dan setelah melakukan kuret, beberapa minggu kemudian, Kiky harus kehilangan ovarium sebelah kiri, karena kista ternyata juga telah menyebar di tuba falopinya. Suami Kiky, yang menandatangani surat persetujuan operasi pengangkatan ovarium kiri bercerita, jika operasi tersebut tidak dilakukan, bahkan taruhannya adalah nyawa."
"Orang-orang yang justru berceramah, bahwa, kondisi yang dialami Kiky disebabkan karena penyakit ain (karena Kiky posting berita tentang kehamilannya di media sosial). Sebetulnya, bagaimana penjelasan tentang 'ain' yang salah kaprah disalahpahami dan justru melahirkan sikap orang-orang tanpa empati?" lanjut Kalis. "Kita juga ingat bagaimana Aurel (Aurel Hermansyah) disalah-salahkan netizen karena kegugurannya yang pertama dianggap faktor Aurel yang mengunggah foto hasil USG janin terlalu cepat. Dalam pemahaman orang-orang ini, penyakit ain adalah sejenis balasan berupa penderitaan kepada seseorang, yang terjadi karena orang tersebut memamerkan kebahagiaan yang membuat orang lain iri. Rasa iri atau dengki dari orang lain itu mendorong mereka untuk berdoa buruk kepada orang yang sedang bahagia, lalu doa buruk tersebut terkabul. Coba rasakan dengan logika kalian, adilkah hal tersebut? Mengapa bukan mereka yang iri yang mendapat hukuman?"
Karena itu, Kalis mengingatkan netizen agar mengedepankan empati. "Komentarmu akan membuat korban sulit pulih dari luka dan trauma," ujar Kalis.
(wk/riaw)
