Sempat bikin bangga keluarga, Saaih Halilintar ternyata gagal ikut PON 2024. Lantas, apa alasan adik Atta Halilintar dan Thariq Halilintar itu tak bisa bergabung dengan kontingen Banten untuk cabor golf?
- Ria Susilo Wardhani
- Jumat, 06 September 2024 - 12:31 WIB
WowKeren - Gen Halilintar sempat mengunggah video kala Saaih Halilintar pamer skill golf. Video itu memperlihatkan perjuangan dan kerja keras adik Atta Halilintar dan Thariq Halilintar ini demi bisa masuk daftar atlet PON 2024.
"Perjuangan Saaih menuju PON," demikian narasi di video itu. "Setelah berlatih dan menang turnamen internasional golf di luar negeri, prestasi yang membanggakan dan mengharumkan Indonesia, kembali ke Indonesia rangking 1 4 kali kualifikasi PON."
Sayangnya, niatan Saaih gabung kontingen Banten rupanya pupus. Kabar buruk ini diungkap oleh Paulus Rudy, Manajer Tim PON Cabor Golf dari Provinsi Banten.
"Dengan ini saya sebagai manajer tim PON Banten, status Saaih saat ini adalah bukan atlet yang kita daftarkan di PON," kata Paulus Rudy, Manajer Tim PON Cabor Golf dari Provinsi Banten. "Untuk yang rangking 1 dan 2 akan lolos otomatis ke long list, dan itu sudah kita lakukan. Benar, Saaih adalah nomor 1, makanya kita secara fair memasukkan Saaih ke dalam long list. Dalam perjalanannya 16 atlet itu akan kita pantau terus termasuk tidak cuma untuk latihan ya, tapi juga administrasinya."
Awalnya, Saaih dan 15 atlet lainnya diminta melengkapi administrasi yakni KTP atau KIA (bagi yang belum cukup umur), Kartu Keluarga, BPJS dan NPWP. Saaih lantas menyerahkan data diri dengan KTP Banten dan KK. Saaih dan para atlet lainnya juga diingatkan agar segera menyerakan berkas NPWP dan BPJS. Sayangnya, Saaih ternyata belum kunjung menyerahkan berkas administrasi hingga pihak Rudy terpaksa mencoret Saaih dari daftar.
"Karena di akhir Juli (2024) kita harus sudah menyetorkan lima nama yang akan masuk untuk bertanding di PON. Kalaupun sekarang ada lima atlet yang terdaftar, pada waktu itu Juli ada tiga yang belum lengkap, tapi mereka bisa melengkapi," kata Rudy. "Pihak Saaih sampai tanggal 30 Juli ada WA ke saya, masih menanyakan 'Om apakah bisa NPWP-nya pakai orangtuanya?' Pertanyaan saya berarti, satu belum diurus, kedua saat itu juga saya menjawab, 'Maaf, Saaih belum bisa ikut PON karena tidak lolos sebagai administrasi'."
Rudy juga mengungkap jika PB PON sudah mengeluarkan SK pada 1 Agustus sehingga nama atlet yang bertanding sudah tak bisa digantikan . "Saya sebagai manajer bertanggung jawab dengan tim, dengan KONI Banten, dengan Pemprov Banten kita harus memilih lima orang tidak hanya berprestasi ataupun kondisi dan teknik, tapi juga secara administrasi. 1 Agustus SK-nya sudah jadi, dari PB PON kita sudah terima. Kita tanggal 6 Agustus sudah beri informasi atau pernyataan bahwa inilah atlet yang sudah terverifikasi sebagai atlet PON Banten, terima kasih buat yang lainnya. Sedangkan, dari pihak Saaih sendiri tanggal 1 Agustus baru mengirimkan ke saya, ada buktinya juga, NPWP dan BPJS-nya. Ya, saya sudah bilang, 'Sudah telat, mohon maaf. Saya tidak berani mengambil risiko dengan menyertakan pemain yang syaratnya tidak terpenuhi karena itu juga berisiko untuk tim karena kita ada main tim. Apalagi Banten hanya meloloskan dua atlet putra'," kata Rudy.
(wk/riaw)