Putri Elvy Sukaesih menyampaikan reaksi sang bunda soal kasusnya yang segera digelar di pengadilan.
- Nur Khotimah
- Rabu, 15 Agustus 2018 - 14:33 WIB
WowKeren - Elvy Sukaesih tengah menghadapi kasus hukum. Ratu Dangdut Tanah Air ini dituding telah melakukan wanprestasi oleh penyanyi asal Singapura, Megawati alias Mega Makcik. Elvy dituntut untuk membayar kerugian senilai Rp 2,5 miliar oleh Mega Makcik.
Kasus ini pun sudah sampai ke meja hijau. Dari surat panggilan yang beredar di media sosial, sidang kasus yang menyeret Elvy Sukaesih ini akan digelar pada tanggal 27 Agustus mendatang di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Lantas seperti apa reaksi Elvy atas kasus ini yang segera disidangkan?
Salah satu putri Elvy Sukaesih, Fitria, menjelaskan bahwa sang bunda siap menghadapi sidang kasus ini yang akan digelar pada 27 Agustus mendatang. Fitria mengatakan bahwa Elvy siap memberikan pembelaan atas kasus tersebut. Pasalnya, Elvy yakin bahwa dirinya tak bersalah dalam kasus ini.
"Ya enggaklah (pasrah). Tuntutan itu kan kamu punya hak untuk membela," kata Fitria ditemui usai sidang narkoba sang adik, Dhawiya Zaida, di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Selasa (14/8). "Kami punya hak untuk memberikan keterangan yang benar."
"Nanti kita lihat aja tentang kebenaran itu. Insya Allah semua yakin bahwa Umi (Elvy Sukaesih) itu tidak seperti apa yang dipersalahkan," lanjut Fitria. "Karena janjinya Allah akan bersama kebenaran, jadi itu aja yang selalu menguatkan kami. Insya Allah kami introspeksi diri kalau kami tahu kami benar."
Lebih lanjut, Fitria mengatakan bahwa sang bunda kuat dalam menghadapi berbagai cobaan yang menimpanya akhir-akhir ini. "Kalau ujian datang tuh suka bertumpuk-tumpuk gitu. Di sini kami dituntut untuk bersabar. Mudah-mudahan dengan keyakinan kalau kami benar, Allah akan bersama dengan kami," pungkas Fitria.
Sementara itu, Mega Makcik menggugat wanprestasi atas lagu "Lengket". Ia mengaku mengalami kerugian materil dan imateril dalam surat gugatan yang dibuatnya. Dimana semua kerugian materil dan imateril yang dialaminya mencapai nilai Rp 2,5 miliar.
(wk/nur2)
