Amien Rais menyebut bahwa salah satu hal yang menonjol dalam debat perdana Pilpres 2019 adalah ketiadaan peran Ma'aruf Amien.
- Bertilia Puteri
- Jumat, 18 Januari 2019 - 16:49 WIB
WowKeren - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengkritik Cawapres nomor urut 01, Ma'aruf Amin. BPN menilai bahwa peran Ma'aruf hampir tidak terlihat sama sekali selama debat.
Hal tersebut disampaikan oleh Dewan Pembina BPN, Amien Rais. Ia menyebut bahwa salah satu hal yang menonjol dalam debat perdana Pilpres 2019 adalah ketiadaan peran Ma'aruf.
"Saya lihat memang ada yang menonjol. Yang menonjol itu hampir tak ada peran Kiai Ma'ruf Amin, saya melihat seperti itu," tutur Amien seusai menonton debat di Hotel BIdakara, Kamis (17/1). "Kedua, Pak Prabowo terlalu santun, sama sekali tak mau nyerang balik, itu mungkin juga ada hikmahnya."
Tercatat, Ma'aruf berbicara sebanyak empat kali sepanjang debat. Ia berbicara mengenai hak asasi manusia (HAM), disabilitas, terorisme, dan kontraterorisme.
Menanggapi kritik yang ia terima, sang Cawapres pun akhirnya buka suara. Ma'aruf menjelaskan bahwa porsi utama debat Pilpres tentu ada pada seorang Capres. Ia juga tak ingin debat berjalan kacau lantaran banyak pihak saling bersahutan.
Ma'aruf pun menggunakan kiasan saur manuk untuk menjelaskan maksudnya. Saur manuk adalah beberapa burung yang saling menyahut saat berkicau tanpa ada aksi apapun.
Ia tak ingin jalannya debat Pilpres menjadi saur manuk. Yaitu saling berdebat tanpa ada solusi nyata.
"Ya itu tadi, saya kan Wapres, porsi utama itu Presiden. Saya hanya tambah saja," tutur Ma'aruf di Rumah Situbondo, Jakarta Pusat, Jumat (18/1). "Jangan seperti saur manuk. Sini ngomong, sana ngomong."
Tak hanya itu, menurut Ma'aruf, perdebatan semalam lebih berfokus pada pemerintahan yang tengah dijalankan oleh Jokowi. Sehingga Ma'aruf merasa tidak tepat apabila ia yang memberikan jawaban.
"Masalah yang banyak berkembang tadi malam itu masalah yang kebijakan, yang sudah dilakukan pak Jokowi," jawab Ma'aruf. "Kan tidak pantas saya yang jawab. Yang lebih tahu soal pak Jokowi, nah gitu saya kira."
(wk/Bert)
