Ibu Wajib Berhati-Hati, Peneliti Temukan Bahan Kimia Berbahaya pada Popok Bayi
Health

Merek popok yang diteliti tersebut juga dijual di negara lain. Banyak bahan berbahaya di dalamnya, termasuk yang sebabkan kanker.

WowKeren - Badan Kesehatan Nasional Prancis, Anses, mengatakan bahwa pihaknya menemukan bahan kimia dalam popok bayi yang melebihi tingkat keamanan. Hasil tes tersebut menunjukkan adanya zat yang berada di atas ambang batas keamanan sehingga membahayakan kesehatan.

Tim peneliti menemukan juga bahan kimia senyawa glisofat (weedkiller glyphosate) untuk penghilang rumput liar dalam tingkatan rendah. Anses mengatakan, uji coba yang mereka lakukan pada popok bayi ini merupakan yang pertama terhadap jenis tertentu di dunia.

Penelitian dilakukan pada sejumlah merek popok bayi sekali pakai yang dijual di pasaran Prancis. Merek popok yang diteliti tersebut juga dijual di negara lain.

Para peneliti kemudian mendeteksi sejumlah bahan kimia berbahaya dalam popok sekali pakai yang dapat bermigrasi melalui urine, misalnya, dan masuk dalam kontak berkepanjangan dengan kulit. Selain itu, terdapat sejumlah bahan kimia yang ditambahkan dengan sengaja seperti parfum. Bahan kimia tersebut dapat menyebabkan alergi pada kulit.

Beberapa bahan kimia yang ditemukan melebihi ambang batas keamanan adalah parfum Lillal dan Lyral, hidrokarbon aromatik, dioksin dan furan. Glifosat, cairan penghilang rumput yang kontroversial juga ditemukan dalam popok meskipun dalam tingkat rendah.


Keberadaan glifosat kontroversial lantaran sering menjadi sasaran kritik kalangan peduli kesehatan dan lingkungan setelah sebuah hasil penelitian WHO mengklarifikasinya sebagai bahan yang kemungkinan bersifat karsinogenik.

Di Amerika Serikat, seorang penjaga taman yang menggugat produsen pembuat bahan kimia tersebut mendapat ganti rugi setelah pihak pengadilan menyepakati bahwa glifosat menyebabkan kanker stadium akhir. Cairan tersebut baru akan dilarang Prancis pada 2021.

"Anses merekomendasikan untuk menghilangkan bahan kimia yang ditemukan dalam popok bayi sekali pakai, atau menguranginya sebanyak mungkin," kata Badan kesehatan nasional Prancis, Anses dalam sebuah pernyataan. Rekomendasi itu juga termasuk untuk menghentikan penggunaan semua jenis parfum dalam popok bayi.

Pihak Anses menyerukan agar dilakukan tindakan cepat untuk mempertimbangkan resiko yang mungkin disimpulkan bahan kimia tersebut pada bayi. Namun, Menteri Kesehatan Prancis Agns Buzyn menyebutkan bahwa keberadaan popok bayi tidak ada resiko serius atau langsung pada kesehatan bayi.

Pemerintah memberikan tenggat waktu 15 hari kepada produsen popok agar menggunakan metode lain yang bertujuan untuk menghilangkan zat beracun di dalamnya. Buzyn juga mengatakan, pemerintah telah menerima permintaan penundaan dari produsen popok hingga enam bulan ke depan agar ada perubahan metode produksinya.

(wk/nris)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru