Drake menghapus dua lagu Michael Jackson, 'Don't Matter To Me' serta 'Rock with You' dari konsernya.
- Luthfiatun Nisa
- Rabu, 13 Maret 2019 - 10:01 WIB
WowKeren - Tuduhan pelecehan seksual yang melibatkan nama Michael Jackson rupanya masih berbuntut panjang. Seperti yang diketahui, King of Pop tersebut dituding melakukan tindak pelecehan dan pedofilia lewat sebuah film dokumenter besutan HBO, "Leaving Neverland".
Atas skandal ini, secara mengejutkan Drake juga ikut-ikutan menghapus dua lagu Michael Jackson dari konsernya. Dilansir Variety pada Rabu (13/3), rapper "God's Plan" ini memutuskan untuk berhenti membawakan lagu "Don't Matter To Me" serta "Rock with You" milik sang King of Pop.
Kedua single tersebut sebelumnya menjadi lagu utama dari tur Drake bersama Migos, "Aubrey & the Three Migos Tour", yang dimulai sejak tahun 2018 lalu. Namun sejak tampil di di Manchester pada 10 Maret lalu, Drake tak lagi membawakannya sebagai suguhan untuk penggemar. Akan tetapi hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak Drake terkait kabar ini.
Sementara itu, "Leaving Neverland" sendiri menampilkan kisah dua pria, Wade Robson dan James Safechuck, yang mengklaim diri mereka sebagai korban Michael Jackson. Mereka sebelumnya telah mengajukan tuntutan hukum kepada pihak Michael selepas meninggal di tahun 2009 lalu, namun dibatalkan oleh hakim pada tahun 2017 karena keluarga sang King of Pop dianggap tidak bisa dituntut atas perilaku sang musisi.
Atas polemik ini, pihak keluarga sang King of Pop sudah berupaya melakukan pembelaan. Mereka meragukan keabsahan cerita dari Wade dan James, serta menyebut jika tuduhan yang dilayangkan pada mendiang Michael tidaklah benar adanya.
Mereka juga meminta HBO membatalkan tayangan film dokumenter tersebut melalui pengadilan. Namun HBO tetap menayangkan "Leaving Neverland" pada 3 dan 4 Maret lalu. "Ini akan memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk menilai film dan klaim di dalamnya untuk diri mereka sendiri," ungkap pihak HBO.
"Leaving Neverland" memang langsung menghebohkan publik ketika diumumkan untuk pertama kalinya. Sebagian besar menganggap film tersebut hanya sebagai sensasi. Namun tak sedikit pula yang mempercayai tuduhan pada King of Pop tersebut, mengingat bahwa Michael Jackson memiliki catatan buruk terkait perilaku seksualnya.
(wk/luth)