Dahnil Anzar Ungkit Habib Rizieq Dalam Isu Rekonsiliasi, Moeldoko Beri Respons 'Menohok'
Nasional

Sebelumnya, mantan koordinator juru bicara BPN, Dahnil Anzar Simanjutak, menilai wacana rekonsiliasi Jokowo dan Prabowo sebaiknya dimanfaatkan untuk memulangkan Habib Rizieq.

WowKeren - Mantan Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, sempat berbicara soal rekonsiliasi antara Prabowo dan Joko Widodo. Dahnil menilai wacana rekonsiliasi tersebut digunakan untuk memulangkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.

Dahnil menilai bahwa upaya kriminalisasi Ulama harus dihentikan. Ia ingin rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo dimanfaatkan untuk membangun toleransi yang sesungguhnya.

"Ini pandangan pribadi saya, bila narasi rekonsiliasi politik mau digunakan, agaknya yang paling tepat beri kesempatan kepada HABIB RIZIEQ kembali ke Indonesia," cuit Dahnil di akun Twitter pribadinya pada Kamis (4/7). "Stop upaya kriminalisasi, semuanya saling memaafkan. Kita bangun toleransi yang otentik, stop narasi-narasi stigmatisasi radikalis dll."

Menanggapi pernyataan Dahnil, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko pun angkat bicara. Moeldoko menegaskan bahwa rekonsiliasi antara kedua tokoh nasional tersebut dilakukan demi kepentingan bangsa dan negara. Bukan untuk membicarakan masalah perseorangan.


"Kita bicaranya sekali lagi bicara negara, sepanjang itu hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan negara, national interest. Harus berpikir lebih panjang," tegas Moeldoko di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Jumat (5/7). "Jangan terjebak pemikiran pragmatis. Nanti menjadi mengganggu sistem negara ini."

Sebelumnya, Moeldoko juga menilai bahwa rekonsiliasi kini tidak lagi menjadi agenda prioritas Jokowi. Moeldoko khawatir bahwa agenda tersebut akan dijadikan ajang menegosiasikan kepentingan kelompok tertentu. Meskipun Moeldoko sendiri mendukung rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo.

"Saya khawatir rekonsiliasi hanya membahas negosiasi hanya kepentingan kelompok tertentu," tutur Moeldoko. "Kita ini negara loh memikirkan negara, jangan kita terjebak antara satu elite ke elite jangan terjebak satu kelompok ke kelompok."

Di sisi lain, Partai Gerindra sempat menyebut bahwa pertemuan Jokowi dan Prabowo akan terlaksana pada bulan Juli ini. "Pak Prabowo akan bertemu dengan Pak Jokowi Insya Allah bulan Juli ini," tutur anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, Andre Rosiade, di Gedung DPR Senayan pada Rabu (3/7).

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait