Mandala Shoji akhirnya bebas pada 7 Agustus lalu setelah mendekam di penjara atas kasus kampanye gelap. Ia menyerahkan diri setelah sempat menjadi buronan.
- Annisa Rahmaniyah Afifah
- Selasa, 27 Agustus 2019 - 09:10 WIB
WowKeren - Mandala Shoji akhirnya bebas pada 7 Agustus lalu setelah mendekam di penjara atas kasus kampanye gelap. Kala itu, kebebasan Mandala langsung disambut tangis haru keluarga dan kerabat, khususnya sang istri, Maridha Denova.
Pasca 20 hari menghirup udara segar, Mandala mengaku banyak menghabiskan waktu bersama keluarga. Ia ingin membayar waktu yang hilang bersama kedua anaknya dengan jalan-jalan.
"Alhamdulillah baik ya. Ini sudah ke 20 hari ya. Alhamdulillah bisa menikmati jalan-jalan bersama anak-anak," kata Mandala saat ditemui WowKeren pada Senin (26/8). "Kemarin weekend jalan-jalan. Minggu depan juga mau jalan-jalan lagi selesai syuting."
Mandala menambahkan jika kedua anaknya juga sudah mulai semangat lagi. Sebab sebelumnya, kedua anaknya sempat minder jika ditanya keberadaan sang ayah.
Presenter acara "Termehek Mehek" itu juga sempat dibuat kaget dengan sikap kritis anaknya yang nomor dua. Pasalnya, sang anak tahu jika Mandala medekam di penjara meski dikelabuhi berada di pesantren.
"Anak-anak juga sudah mulai semangat lagi. Udah nggak minder lagi. Dulu kan sempat minder kalau ditanya teman-temannya," tutur Mandala. "Anak saya yang nomor dua kan tahu (dipenjara) dia tanya 'ayah di pesantren atau di penjara bunda kok banyak polisi?'. Tapi dikasih tahu kalau ayahnya ada di pesantren."
Menurut Mandala, anaknya yang pertama justru lebih polos dan percaya omongan orangtua dibanding adiknya yang kritis. Terlepas dari itu, Mandala bahagia karena ia bisa kembali berkumpul keluarga dan bekerja.
"Sempat kaget karena anak saya yang nomor dua kan baru TK nol besar ya. Kok sudah tahu siapa yang ngasih tahu gitu," sambungnya. "Malah anak saya yang pertama itu lebih yang percaya omongan orangtua. Kalau anak saya yang kedua memang lebih kritis."
Sebelumnya, Mandala menyerahkan diri ke Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat pada 8 Februari setelah sempat menjadi buronan. Ia dinyatakan bersalah melanggar aturan pemilu karena bagi-bagikan kupon umrah.
(wk/anni)
