Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan tidak ingin terburu-buru dalam mengambil kesimpulan sehingga akan terlebih dahulu memastikan penyebab meninggalnya remaja tersebut.
- Zodiak Yanuarita
- Kamis, 02 Januari 2020 - 10:36 WIB
WowKeren - Memasuki musim hujan, sejumlah wilayah di Indonesia rawan dilanda banjir, tak terkecuali DKI Jakarta. Banjir di ibu kota cukup menyita perhatian.
Bahkan, ada seorang remaja yang dilaporkan tewas diduga akibat tersengat arus listrik saat banjir melanda wilayah Kemayoran, Jakarta Pusat. Mendengar laporan ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan melakukan penyelidikan untuk mencari tahu penyebab meninggalnya remaja tersebut. Ia akan memastikan apakah remaja tersebut benar-benar meninggal tersengat listrik karena banjir atau karena pesta pergantian tahun.
"Tadi sudah ada laporan dari pusat ada satu yang meninggal karena aliran listrik," kata Anies di Jakarta Pusat, Rabu (1/1). "Tapi aliran listriknya itu karena banjir atau karena pulang tadi malam setelah acara tahun baru, kami belum tahu, masih dikonfirmasi."
Remaja berusia 16 tahun tersebut diduga meninggal karena terseret arus listrik pada pagi hari sekitar pukul 5.45 WIB. Meski demikian, Anies menegaskan sekali lagi bahwa pihaknya tidak ingin buru-buru mengambil kesimpulan sehingga akan terlebih dahulu mengonfirmasi kebenarannya.
"Ini kami monitoring terus. Jadi usianya 16 tahun di Kelurahan Serdang, Kemayoran. Meninggal dunia karena terseret arus listrik pada pukul 5.45 pagi," jelas Anies. "Cuma ini dicek apakah lokasinya karena lokasi banjir atau faktor yang lain. Jadi kami tidak mau buru-buru, begitu ada info lain akan kami sampaikan."
Lebih jauh, Anies menyatakan akar segera berkoordinasi soal jumlah korban. Meski demikian, ia akan terlebih dahulu memastikan apakah korban yang meninggal berkaitan dengan banjir atau tidak. "Korban meninggal ada laporan beberapa korban jiwa sedang dikonfirmasi apakah meninggalnya terkait dengan banjir atau tidak," kata Anies.
Jika kebenaran sudah dikonfirmasi, Anies berjanji akan menyampaikan informasi tersebut ke publik. "Tapi kami akan buka semua informasi apa adanya. Tidak ada yang ditutup-tutupi. Jadi begitu kita konfirmasi jumlahnya dan apa sebabnya kami umumkan," sambung mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
(wk/zodi)
