Balas Kritikan Untuk Anies, TGUPP DKI: Menteri Basuki Ngawur
Nasional

Anies Baswedan dikritik keras oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono karena proses naturalisasi sungai tak dilanjutkan. Menanggapinya, TGUPP DKI pun 'pasang badan'.

WowKeren - Banjir besar yang terjadi di DKI Jakarta dan sekitarnya terus menjadi sorotan publik. Pasalnya langkah pemerintah daerah untuk mengatasi kasus tersebut dinilai cukup lambat.

Kekinian Gubernur Anies Baswedan justru kerap bersilang pendapat dengan pemerintah pusat. Salah satunya dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono terkait dengan metode pengelolaan sungai untuk mengantisipasi banjir berikutnya.

Sebagai informasi, Basuki sempat menyampaikan rasa kecewanya karena proses normalisasi sungai, atau dalam istilah Anies dikenal sebagai naturalisasi, tidak dilanjutkan. Kendati demikian, Basuki menuntut agar pengelolaan sungai itu dilanjutkan.

Silang pendapat ini pun membuat Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta angkat bicara. Tak tanggung-tanggung, anggota TGUPP DKI Muslim Muin bahkan menyebut Basuki ngawur.

Menurut Muslim, menangkal banjir tak cukup dengan memperlebar sungai seperti yang diucapkan Basuki. Namun tak hanya itu, sungai pun harus diperdalam.


"Pak Menteri tuh ngawur, benar ngawur, Pak Basuki tuh ngawur. Tidak cukup diperlebar, dia juga harus diperdalam," ujar Muslim saat diskusi di Posko Pengungsian Bidara Cina, Jakarta, Sabtu (4/1). "Kalau hanya diperlebar, air dari DKI bisa masuk enggak ke kali dia kalau sedimentasi terus-menerus?"

Menurutnya, normalisasi sungai bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi banjir yang terjadi di Jakarta. Bahkan, bila diteruskan, normalisasi sungai justru akan menghancurkan Ibu Kota.

"Sudah semua ke sungai, ditambah lagi ini harus dipompa kan? Di hilirnya akan meluap. Dijamin, kalau kemarin dinormalisasi, hancur Jakarta," tutur Pakar Hidrodinamika ITB itu, dilansir CNN Indonesia.

Ia menyesalkan konsep naturalisasi sungai yang diusung Anies justru menjadi bahan olokan. Padahal konsep itu, yang diterangkannya sebagai metode "tangkap hujan", bisa menjadi solusi terbaik.

"Yang penting bagaimana mengurangi muka air ini, apa itu? Kita tangkap hujannya di sini, misalnya di sini. Kalau sudah enggak hujan, keluarin pelan-pelan (ke selokan atau sungai)," pungkas Muslim.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru