Anies Baswedan Kerja Bakti Bareng Warga, DPRD DKI Minta Setop Pencitraan
Instagram/aniesbaswedan
Nasional

Anies sempat kembali dijuluki sebagai 'Gubernur Rasa Presiden' usai mengikuti kerja bakti bersama warga. Hal ini membuat DPRD menilai Anies tengah melakukan pencitraan di tengah musibah.

WowKeren - Banjir besar yang melanda DKI Jakarta dan daerah-daerah sekitarnya sudah berakhir. Kekinian Jakarta sudah nyaris kembali seperti sediakala, meski masih ada beberapa titik yang memerlukan perhatian lebih lanjut.

Perhatian yang dimaksud tentu terkait kebersihan lingkungan. Banjir memang surut, namun menyisakan tumpukan lumpur yang bahkan bisa mencapai setinggi betis.

Oleh karena itulah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengadakan kerja bakti bersama pada Minggu (5/1) kemarin. Gubernur Anies Baswedan pun ikut terjun langsung ke lapangan, berbaur bersama warga sembari membersihkan sisa-sisa banjir.

Dalam kegiatan itulah julukan "Gubernur Rasa Presiden" kembali mengemuka. Julukan ini ramai dibicarakan di media sosial karena seorang warga bernama Rodiyah menyebutnya demikian ketika merekam kegiatan kerja bakti.


Kejadian ini lah yang melatarbelakangi Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, melayangkan kritikan kepada Anies. Gilbert meminta Anies untuk fokus memikirkan solusi banjir alih-alih terus melakukan pencitraan seperti itu.

"Lebih baik pencitraan dihentikan, dan fokus bekerja mengatasi masalah," ujar Gilbert di Kantor DPRD DKI, Kamis (9/1). "Mengingat kemungkinan curah hujan yang lebih besar masih mungkin terjadi dalam beberapa waktu ke depan."

Gilbert pun menilai politik pencitraan semacam itu tak pantas dihadirkan ketika masih banyak korban banjir yang mengharapkan uluran dari pemerintah. "Pernyataan yang beredar di publik dengan mengatakan 'Gubernur rasa Presiden' itu sangat melukai perasaan terutama bagi para korban banjir yang sedang berduka. Seharusnya, pernyataan seperti itu tidak muncul dalam kondisi tersebut," jelas Gilbert, dikutip dari CNN Indonesia.

Gilbert pun turut menyoroti pola kerja pemerintah yang terkesan melemparkan tanggung jawab soal banjir ini satu sama lain. Ia mengimbau agar Pemprov DKI tak lagi mencari pihak yang bersalah soal banjir dan lebih fokus pada penyelesaian masalah yang ada.

"Jelas banjir yang ada saat ini adalah masalah lokal DKI, karena air kiriman dari Bogor baru sampai DKI keesokan harinya," pungkas Gilbert. "Menyalahkan Pemerintah Pusat dengan berpolemik terbuka juga bukan cara yang baik, tetapi introspeksi lebih baik."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru