Korban Banjir Siap Gugat Anies Baswedan, Gerindra DKI: Siapa yang Bisa Jamin Tak Ada Motif Politik?
Nasional

Meski demikian, anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI, Syarif, juga menyebut bahwa masyarakat tak boleh dihalangi apabila memang sudah mempersiapkan gugatan.

WowKeren - Ratusan warga DKI Jakarta yang menjadi korban banjir dilaporkan siap menggugat Gubernur Anies Baswedan. Pasalnya, banjir yang melanda sejumlah wilayah di Ibu Kota pada awal tahun 2020 diduga akibat dari etidakmampuan dan kelalaian Pemprov DKI.

Jumlah laporan warga Jakarta ke Tim Advokasi Korban Banjir DKI Jakarta 2020 untuk menggugat Anies juga semakin bertambah. Menanggapi hal tersebut, anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Syarif menyarankan agar masyarakat menggalang dana untuk bantuan korban banjir ketimbang melayangkan gugatan.

"Bukan kah lebih baik sekarang itu, menggalang dana untuk bantuan korban banjir recovery," jelas Syarif dilansir detikcom pada Jumat (10/1). "Saran saya seperti itu, lebih baik penggalangan dana untuk recovery."

Lebih lanjut, Syarif berharap agar gugatan masyarakat tersebut tak mengandung kepentingan politik. Pasalnya, dewasa ini memang sulit untuk melepaskan motif ataupun kepentingan politik.


"Masalahnya penggalangan tuntutan itu, saya berharap tidak ditunggangi kepentingan politik. Jadi bukan soal banyak dan sedikitnya tuntutan, tapi konstruksi hukum dan motivasinya yang menurut saya harus hati-hati jangan ada kepentingan politik," terang Syarif. "Kan sulit sekali di area sekarang ini untuk melepaskan motif-motif seperti itu, siapa yang bisa menjamin enggak punya motif politik."

Meski demikian, Syarif juga menyebut bahwa masyarakat tak boleh dihalangi apabila memang sudah mempersiapkan gugatan. Ia juga meminta agar pemerintah provinsi (Pemprov) DKI siap untuk menghadapi tuntutan tersebut.

"Tapi kalau sudah matang sudah siap menggugat ya dipersilakan, jangan dihalang-halangi," tegas Syarif. "Pemprov juga harus siap menghadapi itu."

Sebelumnya, Tim Advokasi Korban Banjir DKI Jakarta 2020 telah menerima ebanyak 600 laporan warga terdampak banjir. Berdasarkan jumlah tersebut, didapati kerugian warga Jakarta yang melapor mencapai Rp 43,32 miliar.

"Sampai tanggal 9 Januari 2020 pukul 21.00 WIB, jumlah email yang masuk sudah mencapai 600 laporan. Dari data tersebut yang sudah berhasil terinput sebanyak 243 pelapor," ungkap koordinator Tim Advokasi Korban Banjir DKI Jakarta 2020, Alvon Kurnia Palma. "Nilai total kerugian dari para pelapor telah mencapai Rp 43,32 miliar. Nilai kerugian terkecil tercatat senilai Rp 890 ribu dan nilai terbesar mencapai Rp 8,7 miliar."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru