Anak SMA Dominasi OTG Corona, Anies Baswedan Buat 3 Skema Pembukaan Kembali Sekolah
Nasional

Anies Baswedan menyatakan pelajar SMA dan mahasiswa kebanyakan berstatus sebagai orang tanpa gejala (OTG) COVID-19. Hal ini menjadi pertimbangan dalam membuat skema pembukaan kembali sekolah.

WowKeren - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku tengah mempertimbangkan untuk kembali membuka sekolah. Apalagi karena tahun ajaran baru akan dimulai dalam beberapa bulan ke depan.

Namun sebelum mengambil keputusan itu, Anies mengungkap satu fakta mengejutkan. Bahwa pelajar usia SMA dan mahasiswa lah yang paling banyak terpapar COVID-19, dimana kebanyakan dari mereka masuk kategori orang tanpa gejala (OTG).

"Mereka pergaulannya luas, intensif," ujar Anies dalam video rapat pimpinan pembukaan sekolah, Kamis (14/5). "Dan dari statistiknya menunjukkan mereka yang paling banyak terpapar, dan sebagian dari mereka terpapar sehat walafiat."

Karena tidak menunjukkan gejala, anak-anak usia SMA itu berpotensi menjadi carrier penularan COVID-19. "Tapi (mereka) terpapar dan sehat, that's a big problem. Itu rata-rata (usia) SMA dan masuk sekolah," tutur Anies, seperti dilansir dari Kompas, Jumat (15/5).

Fakta inilah yang patut dipertimbangkan dalam merumuskan skema pembukaan kembali sekolah. Hingga kini ada 3 skema yang tengah digodok Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Seperti apakah itu?


Pertama, sebagian sekolah dibuka dan semua siswanya belajar di sana. Skema kedua, sebagian sekolah dibuka dan hanya sebagian muridnya yang belajar di sekolah. Sedangkan skema terakhir, semua sekolah dibuka, tetapi sebagian siswa saja yang belajar di sekolah.

Tak hanya itu, Anies pun mengusulkan adanya pertimbangan lain dalam merumuskan skema pembukaan kembali sekolah. Yakni dengan mempertimbangkan lokasi sekolah, apakah di zona merah atau hijau penyebaran virus Corona.

"Di tempat-tempat yang sesungguhnya zona hijau itu enggak ada, relatif restriksi lebih leluasa," beber mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, dikutip dari Kumparan. "Misalnya di Rorotan belum terdeteksi ada COVID-19. Tempat itu bersih, clean."

"Ada satu tempat, misalnya di Pondok Kelapa. Itu (zona) merah, jadi Tanah Abang, Petamburan itu semuanya merah. Tentu prosedur staging-nya berbeda," imbuh Anies. "Jadi menurut saya, ini menarik tapi tidak bisa diterapkan simetrik secara Jakarta."

Oleh karenanya Anies pun menginstruksikan jajarannya untuk membuat pendataan lokasi sekolah berdasarkan zona risikonya. Sementara itu sedianya kegiatan belajar-mengajar di sekolah akan kembali dilakukan mulai Juli 2020 mendatang.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru