RSUD dr. Soetomo Kewalahan, Pemerintah Diminta Tunda New Normal di Surabaya
Nasional

Wilayah Surabaya yang telah menjadi salah satu episentrum corona di Indonesia dianggap terlalu buru-buru jika akan menerapkan new normal dalam waktu dekat.

WowKeren - Keputusan Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) Surabaya untuk tidak menerima pasien sementara waktu berimbas pada RSUD dr. Soetomo. Banyaknya pasien yang beralih ke RSUD dr Soetomo membuat rumah sakit kewalahan.

Berkaca dari kondisi ini, Komisi IX DPR Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan ada baiknya jika pemerintah menunda dulu rencana penerapan new normal di Surabaya. Sebab, Surabaya telah menjadi salah satu episentrum corona di Indonesia.

"Khusus di Surabaya, saya melihat kurvanya masih terus naik. Bahkan, Surabaya menjadi episentrum kedua terbesar COVID-19 di Indonesia," kata Saleh dilansir Kumparan, Jumat (29/5). "Dalam konteks ini, pemerintah diminta untuk mempertimbangkan ulang agar kebijakan new normal tidak buru-buru diterapkan di Surabaya."

Jika tetap diterapkan, dikhawatirkan new normal justru hanya akan menambah jumlah kasus positif di kota ini. Yang mana, kondisi semacam ini akan membuat rumah sakit menjadi kewalahan.

"Tentu ini akan menyulitkan bagi RSUD," lanjut Saleh. "Mereka tidak hanya tidak siap dari sisi fasilitas, termasuk juga tenaga medis yang bertugas."


Sebelum memberlakukan new normal, pemerintah diminta melakukan kajian yang mendalam. Sebab, kebijakan yang diambil harus bisa dipertanggungjawabkan.

"Menurut saya, perlu dilakukan studi dan kajian terlebih dahulu," jelas Saleh. "Ini diperlukan agar kebijakan yang diambil ada pertanggungjawaban logis dan akademisnya."

Direktur RSUD dr Soetomo Surabaya, dr Joni Wahyuhadi mengakui jika jumlah pasien corona yang masuk ke RS terus bertambah. Bahkan, RS harus menambah bed setiap harinya.

"Pasien yang menderita COVID-19 yang emergency makin lama makin naik, naik, naik, rata-rata sehari kita harus menambah 10 bed setiap hari," kata Joni. "Ini memberikan advice pada kita semua bahwa COVID-19 ini tidak main-main."

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terus mengebut tes swab massal. Ia menargetkan pandemi corona di Surabaya dapat mereda bulan Juli nanti.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru