Hasil Autopsi Independen Ungkap Kemungkinan Polisi Lain Jadi Penyebab Kematian George Floyd
Dunia

Hasil autopsi independen menemukan fakta bahwa selain mengalami sesak napas (asphyxiation) akibat tekanan di leher, George Floyd juga mengalami tekanan pada punggung sehingga pernapasannya terganggu.

WowKeren - Kematian pria kulit hitam George Floyd akibat perilaku rasisme seorang polisi hingga saat ini masih menjadi sorotan dunia. Pasalnya, pria berusia 46 tahun tersebut meninggal dunia usai lehernya ditindih oleh lutut sang petugas saat menginvestigasi terkait penggunaan uang palsu.

Sejauh ini, polisi yang bertanggung jawab atas kematiannya adalah Derek Chauvin. Aksi keji Chauvin tersebut terekam kamera dan videonya saat ini telah beredar luas di media sosial.

Dilansir CNN, hasil autopsi yang dilakukan pemeriksa medis independen yang disewa keluarga Floyd, menunjukkan bahwa penyebab kematian Floyd yang berusia 46 tahun itu adalah asphyxiation atau sesak napas akibat tekanan di leher. Selain itu, adanya 'tekanan pada punggung' dari polisi lainnya yang juga menaruh lututnya ke punggung rupanya juga mengganggu pernapasan Floyd.

Menurut laporan Chauvin menekan leher Floyd dengan lututnya selama total 8 menit 46 detik dan selama 2 menit 53 detik setelah Floyd tidak bergerak. Hal ini menyebabkan polisi tersebut dijerat dakwaan pembunuhan (murder) tingkat ketiga dan pembunuhan tak disengaja (manslaughter) tingkat kedua.

Di lain sisi, pengacara keluarga Floyd, Ben Crump, menyebut pada dasarnya Floyd 'tewas seketika di lokasi kejadian'. Menurut hasil autopsi Floyd meninggal dunia dalam waktu 4 menit setelah dia diamankan di trotoar dalam keadaan telungkup.


Crump mengharapkan agar dakwaan terhadap Chauvin dinaikkan menjadi pembunuhan tingkat pertama. Dia juga menyatakan bahwa tiga polisi lainnya yang ikut terlibat dalam kematian Floyd harus ikut dijerat dakwaan. Sebelumnya para polisi tersebut diketahui telah dipecat dari satuan mereka, namun hanya Chauvin lah yang ditangkap dan diadili.

Pengacara keluarga Floyd lainnya, Antonio Romanucci, menuturkan bahwa ketiga polisi lainnya 'perlu dijerat dakwaan kriminal'. "Mereka tahu bahwa apa yang mereka lakukan bisa menyebabkan kematian," cetusnya.

Pembunuhan adalah kematian seseorang yang disebabkan secara langsung oleh orang lain. Ini termasuk pembunuhan disengaja maupun tidak disengaja. Jika seseorang mengetahui bahwa apa yang dilakukannya bisa menyebabkan kematian, maka orang itu bisa dianggap bertanggung jawab atas pembunuhan. "Mereka (ketiga polisi lainnya) tahu mereka menggunakan kekerasan yang bisa atau mungkin menyebabkan kematian," tegasnya.

Menurut hasil autopsi independen, terdapat fakta yang menyebutkan jika tekanan pada leher memutus aliran darah ke otak Floyd, dan tekanan dari lutut polisi lainnya di punggung Floyd membuatnya tidak mungkin untuk bernapas.

"Autopsi terhadap George Floyd menunjukkan bahwa dia sungguh-sungguh kehabisan udara. Dia butuh bernapas," ujarnya. "Jadi keluarga Floyd dan saya meminta semua orang di Amerika: mari kita ambil napas untuk keadilan. Mari kita ambil napas untuk perdamaian. Mari ambil napas untuk memulihkan negara kita. Dan mari ambil napas untuk George."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru