Popularitas Trump Setelah Kampanye Malah Menurun, Elektabilitas Joe Biden Makin Naik
Getty Images
Dunia

Trump sendiri mengetahui perolehan suaranya menurun dalam jajak pendapat di beberapa bulan terakhir. Penurunan itu diduga sebagai kritik atas penanganannya terhadap pandemi virus corona.

WowKeren - Kampanye Presiden Donald Trump yang digelar di tengah pandemi virus corona (COVID-19) pada Sabtu (20/6) lalu justru membuat popularitasnya menurun di kalangan masyarakat AS. Sebaliknya, elektabilitas rivalnya di pilpres mendatang, Joe Biden, justru makin meroket.

Tingkat keterpilihan calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden, dilaporkan unggul 13 poin dari petahana yang diusung Partai Republik, Donald Trump. Hasil tersebut diketahui dari jajak pendapat dari Reuters-Ipsos.

Dalam survei tersebut, 48 persen responden mengatakan mereka akan memilih Biden, dan 35 persen lainnya mengatakan akan mendukung Trump.

Disebutkan bahwa Trump sendiri mengetahui perolehan suaranya menurun dalam jajak pendapat di beberapa bulan terakhir. Penurunan itu diduga sebagai kritik atas penanganannya terhadap pandemi virus corona, hingga sikapnya selama demontsrasi anti-rasisme yang pecah selama beberapa pekan terakhir akibat tewasnya George Floyd.

Dilansir dari CNN pada Selasa (23/6), sebanyak 55 persen responden mengatakan mereka tidak puas dengan penanganan pandemi ala Trump yang telah menewaskan lebih dari 115 ribu warga Amerika. Tercatat, hanya sekitar 40 persen responden yang menyetujui kebijakan yang diambil Trump di masa krisis.


Sedangkan menurut sebuah jajak pendapat terbaru, dukungan untuk Trump di kalangan Partai Republik juga menurun sebanyak 13 poin sejak Maret lalu. Selama proses pemakzulan, hanya 38 persen responden yang menyetujui kinerja Trump. Angka tersebut menjadi tingkat dukungan terendah kepada Trump sejak November 2019.

Aspek menguntungkan Trump dalam jajak pendapat ada pada ekonomi, di mana 43 persen responden mengatakan kinerja Trump sangat baik bagi perekonomian. Sementara 38 persen lainnya memilih Biden.

Sebagai informasi tambahan, belakangan ini Trump sendiri memang kerap menuai kontroversi dari publik jelang pemilihan presiden pada November mendatang. Elektabilitasnya terus menurun lantaran Trump mengambil beragam kebijakan yang dinilai sangat tak masuk akal.

Bahkan kampanyenya yang digelar di Tusla, Oklahoma, pada Sabtu lalu hanya dihadiri oleh segelintir orang. Dari target 100 ribu pendukung, massa yang datang justru tak lebih dari 19 ribu orang.

Hal ini lantaran keputusan Trump untuk menggelar kampanye dinilai sangat tak masuk akal, mengingat kasus COVID-19 di AS terus mengalami lonjakan signifikan. Bahkan, tim kampanye Trump dikonfirmasi terinfeksi COVID-19 dan disebut sebagai klaster baru di AS.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait