Media Thailand Soroti Kabut Asap yang Mulai Datang Lagi Dari Indonesia
Dunia

Berdasarkan laporan media Thailand, kabut asap karhutla dari Tanah Air telah mencapai sejumlah provinsi di bagian selatan Negeri Gajah Putih tersebut pada Minggu (5/7) lalu.

WowKeren - Titik api alias hotspot kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali ditemukan di Indonesia memasuki musim kemarau. Kabut asap akibat karhutla di Indonesia ini bahkan telah masuk hingga ke negara tetangga, termasuk Thailand.

Berdasarkan laporan media Thailand, kabut asap karhutla dari Tanah Air telah mencapai sejumlah provinsi di bagian selatan Negeri Gajah Putih tersebut pada Minggu (5/7) lalu. Di antaranya adalah Songkhla, Satun, Narathiwat, dan Yala.

Kepala kantor lingkungan wilayah 6, Thananchai Suwansuk, menyatakan bahwa sudah ada 19 hotspot yang terdeteksi di Pulau Sumatera pada Minggu (5/7). Jumlah ini bertambah dari yang awalnya 12 hotspot pada Sabtu (4/7).

Hal ini membuat empat provinsi di bagian selatan Thailand menerima imbasnya. Provinsi Shongkla dilaporkan paling parah dengan adanya partikel debu halus kurang dari 2,5 mikrometer. "Angin membuat tidak terlalu parah di beberapa daerah lainnya," ungkap Suwansuk dilansir Nation Thailand pada Selasa (7/7).

Pihak otoritas Thailand pun berencana untuk memasang alat pemeriksa polusi udara di provinsi Pattani. Media Thailand juga melaporkan bahwa ini bukan pertama kalinya kabut asap asal Indonesia memasuki wilayah negara mereka.


Tahun-tahun belakangan ini, provinsi-provinsi di bagian selatan Thailand rutin mendapat kiriman kabut asap dari Indonesia menyusul karhutla akibat musim kemarau. Selain itu, pembakaran untuk pembukaan lahan pertanian juga "menyumbang" kabut asap tersebut.

Tak hanya Thailand, Singapura dan Malaysia juga telah menjadi "langganan" dampak kabut asap Indonesia. Masyarakat Singapura bahkan telah diingatkan untuk kembali mewaspadai kabut asap dari Indonesia.

"Kabut asap dari Indonesia dapat kembali datang, 700 titik api telah terdeteksi," tulis media Singapura Mothership pada Sabtu (4/7) pekan lalu. Sementara itu, media Mashable menulis artikel bertajuk "Siapkan dirimu, Malaysia dan Singapura. Kabut asap datang."

Sebelumnya, lahan seluas satu hektare di Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan dilaporkan terbakar pada 1 Juli 2020 lalu. Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori menyebut jika penyebab karhutla tersebut bukan karena faktor alam, melainkan sengaja dibakar untuk membuka lahan.

Namun tudingan ini sudah diklaim tidak berdasar oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada Kamis (9/7) lalu. Dalam klarifikasinya, KLHK turut menyertakan analisis citra sebaran titik panas dan kabut asap tertanggal Minggu (5/7).

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait