Filipina Geledah Rumah-Rumah Warga untuk Cari Pasien COVID-19
Dunia

Menurut Menteri Dalam Negeri Filipina, Eduardo M Ano, pemeriksan dilakukan setelah kasus positif dan korban jiwa akibat COVID-19 di beberapa daerah naik drastis hingga tiga kali lipat.

WowKeren - Pemerintah Filipina dan kepolisian akan menggeledah rumah-rumah warga untuk mencari pasien virus corona (COVID-19). Menurut Menteri Dalam Negeri Filipina, Eduardo M Ano, pemeriksan dilakukan setelah kasus positif dan korban jiwa di beberapa daerah naik drastis.

Ano juga mendorong warga untuk melaporkan tetangga mereka yang kena COVID-19. "Kami tidak ingin pasien positif berada di rumah menjalani karantina (mandiri), apalagi jika rumah mereka tidak punya cukup ruang," kata Eduardo M Ano saat jumpa pers.

"Jadi yang akan kami lakukan adalah datang ke rumah-rumah dan kami akan mengangkut pasien positif ke fasilitas isolasi COVID-19 pemerintah," lanjutnya menambahkan, sebagaimana dikutip dari Republika pada Rabu (7/1).

Strategi itu berbeda dari saran pemerintah sebelumnya yang meminta mereka dengan gejala sakit ringan untuk menjalani isolasi mandiri. Ano menjelaskan kebijakannya itu sejalan dengan undang-undang tentang pengawasan penyakit. Sedangkan Wakil Menteri Dalam Negeri, Jonathan Malaya, mengatakan pencarian itu dibutuhkan karena banyak pasien COVID-19 melarikan diri dari rumah sakit.


Selain itu, Ano juga memperingatkan siapa pun yang menolak bekerja sama akan dihukum penjara. Aturan keras itu ditetapkan pada satu pekan yang sama saat Filipina mengumumkan kenaikan tertinggi kematian harian akibat COVID-19 di Asia Tenggara. Jumlah pasien yang memenuhi rumah sakit pun ikut naik drastis.

Kasus positif COVID-19 di Filipina sendiri naik tiga kali lipat setelah pemerintah melonggarkan aturan lockdown pada 1 Juni dengan mengizinkan warganya kembali beraktivitas dan pelaku usaha membuka bisnisnya.

Rencana pencarian pasien COVID-19 ke rumah-rumah warga ini itu kemungkinan akan ditentang oleh kelompok pegiat, yang mengatakan kebijakan itu jadi celah bagi polisi mendapatkan impunitas atau pengecualian kena sanksi saat berbuat pidana.

"Kepolisian, menurut pegiat HAM, secara sistematis mengincar masyarakat miskin saat memberantas narkoba," demikian isi laporan utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa. Namun, kepolisian menyanggah laporan tersebut.

Sebagai informasi tambahan, Filipina telah melaporkan sebanyak 57,006 kasus COVID-19. Dari jumlah tersebut, 1,599 orang dinyatakan meninggal, dengan 20,371 pasien dikonfirmasi sembuh. Saat ini, Filipina memiliki 35,036 kasus aktif COVID-19.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait