Badan Ulama Turki Sebut Hagia Sophia Boleh Dikunjungi Turis di Luar Waktu Salat
Dunia

Menurut Badan Ulama Turki, Diyanet, keberadaan simbol-simbol Kristen di Hagia Sophia tidak akan membuat ibadah salat tidak sah. Mereka juga menyatakan simbol-simbol Kristen di Hagia Sophia tetap dipertahankan.

WowKeren - Badan ulama Turki, Diyanet, menyatakan hanya akan membuka Hagia Sophia, yang saat ini difungsikan sebagai masjid untuk kunjungan wisata di luar waktu salat lima waktu. Diyanet juga menyatakan simbol-simbol Kristen di dalam Hagia Sophia tetap dipertahankan.

"Tidak ada halangan dari sisi agama jika Masjid Hagia Sophia dibuka untuk umum di luar jam salat," demikian isi pernyataan Diyanet, dilansir dari CNN pada Kamis (16/7). Menurut Diyanet, keberadaan simbol-simbol Kristen di Masjid Hagia Sophia tidak akan membuat ibadah salat tidak sah.

Di sisi lain, pada 10 Juli lalu Presiden Turki Erdogan mengeluarkan keputusan terkait memfungsikan kembali Hagia Sophia yang berada di Istanbul sebagai masjid. Pengumuman Erdogan disampaikan setelah Majelis Negara Turki mengumumkan membatalkan keputusan kabinet pada 1934 dan kembali memfungsikan Hagia Sophia menjadi masjid.

Majelis Negara Turki pada 2 Juli lalu menggelar sidang dengar pendapat dengan Asosiasi Perlindungan Monumen Bersejarah dan Lingkungan Turki soal usul untuk kembali memfungsikan Hagia Sophia sebagai masjid. Selama ini, Hagia Sophia memang berstatus menjadi museum sejak beberapa dekade silam.


Keputusan ini menuai kekecewaan dari beberapa negara. Kendati demikian, Erdogan mengatakan warga bisa melakukan ibadah di Hagia Sophia mulai 24 Juli mendatang. Meski begitu, Erdogan memastikan Hagia Sophia tetap terbuka untuk umum.

Sebagai informasi tambahan, di zaman Kekaisaran Byzantium, Hagia Sophia awalnya merupakan sebuah gereja. Ketika Sultan Muhammad al Fatih (Mehmed II) merebut Konstantinopel (Istanbul) dari kekuasaan Kekaisaran Byzantium pada 1453, dia mengubah bangunan itu menjadi masjid.

Setelah Kekhalifahan Ottoman runtuh dan berganti dengan Republik Turki yang sekuler, Hagia Sophia tak lagi difungsikan sebagai tempat ibadah. Pemerintah Turki di bawah kepemimpinan mendiang Presiden Mustafa Kemal yang beraliran nasionalis sekuler secara resmi memutuskan menjadikan bangunan itu menjadi museum yang menampilkan desain tempat ibadah dua agama.

Kegiatan keagamaan, seperti salat berjamaah atau membaca Alquran yang dilakukan di tempat itu kerap membuat umat Islam dan Kristen berselisih. Sedangkan kalangan sekuler menyatakan Hagia Sophia boleh didatangi seluruh umat beragama. Baik untuk sekedar berdoa atau menikmati keindahan bangunannya.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait