Trump Klaim Joe Biden Tak Kompeten untuk Jadi Presiden AS
Getty Images
Dunia

Trump mengatakan hal ini usai ia kalah dalam jajak pendapat akhir pekan, yang menunjukkan kekecewaan pemilih terhadapnya, terutama dalam penanganan pandemi virus corona di AS.

WowKeren - Presiden Donald Trump menyerang pesaingnya dalam pemilihan umum AS November mendatang, Joe Biden. Trump bahkan tak segan menyebut Biden tak memiliki kompetensi untuk menjadi presiden Amerika Serikat.

Trump mengatakan jika Biden terpilih pada pemilu 3 November mendatang, maka AS sebagai negara bakal hancur. "Dia (Biden) akan menghancurkan negara ini," kata Trump dalam wawancara dengan Fox News Sunday, dilansir dari CNN.

"Aku tidak ingin mengatakan itu. Aku bilang dia (Biden) tidak kompeten untuk menjadi Presiden," kata Trump. "Biarkan Biden duduk dalam wawancara seperti ini, dia akan menangis kepada ibunya. Dia akan berkata, 'Bu, Bu, tolong bawa aku pulang'," tambah Trump dengan mengejek.

Trump menuding Biden tak kompeten dengan serangkaian tudingan yang sifatnya spekulasi. Trump menyebut mantan wakil Presiden era Barack Obama itu akan melipatgandakan pajak dan "menggunduli" polisi jika terpilih menjadi Presiden AS periode mendatang.


Bukan hanya itu saja. Trump juga menambahkan bahwa agama akan hilang, merujuk pada pejabat Demokrat yang melarang layanan gereja besar untuk membendung penyebaran virus.

Presiden berusia 74 tahun itu mengatakan hal ini usai ia kalah dalam jajak pendapat akhir pekan, yang menunjukkan kekecewaan pemilih terhadapnya, terutama dalam penanganan pandemi virus corona (COVID-19) di AS.

Wawancara dengan Fox News Sunday ini memang dilakukan terkait hasil jajak pendapat terbaru yang menunjukkan dukungan untuk Biden melonjak, setelah banyak yang ragu atas kinerja Trump dalam menangani kasus virus corona.

Di sisi lain, survei mengatakan keunggulan Biden terjadi ketika mantan wakil presiden AS era Barack Obama itu dinilai berhasil membangun kepercayaan di kalangan pemilih perempuan, pemilih keturunan Afrika Amerika dan Latin. Biden juga dianggap lebih mumpuni dalam menangani pandemi jika dibandingkan dengan Trump yang selalu mengambil kebijakan "keliru".

Trump sendiri mengetahui perolehan suaranya menurun dalam jajak pendapat di beberapa bulan terakhir. Penurunan itu diduga sebagai kritik atas penanganannya terhadap pandemi virus corona, hingga sikapnya selama demontsrasi anti-rasisme yang pecah selama beberapa pekan terakhir akibat tewasnya George Floyd.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait