Korut Disebut Lakukan 'Serangan Siber' ke Dewan Keamanan PBB
Dunia

Korea Utara dikabarkan melakukan serangan siber kepada 11 pejabat dari enam anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menggali sejumlah informasi.

WowKeren - Korea Utara saat ini disebut-sebut tengah melakukan serangan siber kepada 11 pejabat dari enam anggota Dewan Keamanan PBB. Serangan siber ini dilakukan dengan tujuan untuk menggali informasi banyak dari para target.

Dilansir dari Daily Star, Serangan tersebut dipimpin oleh badan intelijen Korea Utara. Jebakan muncul setelah penyerang mengirim pesan melalui Gmail dan WhatsApp ke target, penyerang ini pun menyamar sebagai orang lain.

Para pejabat PBB diperkirakan akan merilis laporan terkait peretasan ini bulan depan. Sebuah laporan yang menunjukkan bagaimana Korea Utara menangani sanksi dari PBB.

Laporan ini juga mengatakan bahwa Korea Utara memperolah aset virtual dan online yakni cyptocurrency untuk menghasilkan uang selama dalam sanksi PBB. Namun tidak dijelaskan bagaimana Korea Utara menghabiskan uang secara tunai.


Selain itu dalam laporan juga mengatakan Korea Utara juga mengirimkan pekerjaan migran ke Tiongkok dan Rusia. Dalam rilis laporan yang akan datang tengah menyoroti hanya satu dari banyak kekhawatiran yang dimiliki analis tentang negara komunis.

Mereka khawatir apabila Presiden Korea Utara Kim Jong Un akan menggunakan krisis kemanusiaan untuk meningkatkan persenjataan senjata biologinya. Selain itu, Korea Utara juga mungkin memiliki tujuan tersembunyi karena telah mengumumkan akan mengembangkan vaksin COVID-19.

Menurut Andrew Weber, mantan Asisten Menteri Pertahanan untuk program pertahanan nuklir, kimia dan biologi selama pemerintahan Obama, negara rahasia dapat menggunakan aspirasi vaksin yang sah ini sebagai cara untuk meningkatkan kemampuan bioteknologi mereka. Pakar menyarankan negara dapat membeli sumber untuk vaksin mereka dan kemudian menggunakan sumber itu untuk membuat senjata biologis.

"Mereka dapat membeli peralatan dari sumber-sumber Barat atau Tiongkok yang akan diperlukan untuk upaya vaksin mereka, dan kemudian tahun depan mereka dapat berbalik dan menggunakannya untuk memproduksi senjata biologis," ujarnya.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait