Ernest Prakasa kembali mengenang masa lalunya saat awal memutuskan berkarier di industri kreatif. Ernest Prakasa kemudian juga memberikan pendapat bijak soal kesuksesan dan hidup berkecukupan.
- Amelia Nur Fatimah
- Jumat, 07 Agustus 2020 - 20:00 WIB
WowKeren - Ernest Prakasa saat ini mejadi salah satu sineas industri kreatif yang namanya cukup diperhitungkan. Mengawali karier sebagai stand up komedian hingga sukses sebagai penulis dan sutradara, Ernest nyatanya harus rela mengorbankan profesi terdahulunya dengan penghasilan yang cukup menjanjikan.
Kini, pilihan sulit Ernest di masa lalu itu pun berbuah manis. Film-film garapan Ernest selalu sukses mencuri perhatian para penonton. Ernest pun kembali mengenang momen awal kariernya saat mengikuti ajang stand up komedi di salah satu stasiun TV. Hal itu terlihat dari salah satu postingan terbaru di akun sosial media miliknya.
Dalam postingan tersebut, Ernest juga menyertakan foto dirinya bersama sang istri, Meira Anastasia saat sedang berlibur di pantai. Dalam foto tersebut, Ernest dan Meira tampak masih muda dengan tubuh yang sama-sama kurus. Ernest menjelaskan bahwa momen itu adalah liburan bersama terakhir sebelum menjalani karantina ajang stand up komedi.
"Ini foto tahun 2011. Libur lebaran, tepat sebelum karantina SUCI Kompas TV season perdana dimulai. kalo dipikir-pikir, ini liburan terakhir kami sebelum hidup gw berubah drastis," tulis Ernest pada Jumat (7/8). "Bisa dibilang kondisi ekonomi kami dulu jauh lebih sederhana kalo dibandingkan sekarang. But we never felt miserable. We never felt like we crave for more. We always feel grateful for what we are."
"And that, is important. Saat gw bilang 'kalo mau berkarya jangan pikirin duitnya dulu', orang bisa jawab 'ya elu enak ngomong, udah makmur!'. True, but I wasn’t always like this, remember that," lanjut lawan main Gisella Anastasia dalam film "Cek Toko Sebelah" tersebut. "Kejar kebahagiaan dalam berkarya, karna uang & popularitas hanyalah efek samping."
Terakhir, Ernest mengungkapkan pendapatnya mengenai makna sebenarnya dari kata berkecukupan. "Berkecukupan, adalah perkara mentalitas. Bukan saldo," pungkas Ernest.
(wk/amel)
