Iran Sebut Kemenangan Biden Jadi Peluang untuk Tebus Kesalahan Masa Lalu AS
Getty Images
Dunia

Pada pemerintahan Donald Trump sebelumnya, AS memang menerapkan berbagai kebijakan yang menekan Iran dan memberikan sanksi yang melumpuhkan negara tersebut.

WowKeren - Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengatakan Amerika Serikat memiliki kesempatan untuk menebus kesalahan lampau, menyusul kemenangan Joe Biden dalam Pilpres 2020 melawan petahana Donald Trump.

"Sekarang ada kesempatan bagi pemerintahan AS di masa depan untuk 'mengkompensasi' kesalahan sebelumnya dan kembali ke jalur kepatuhan pada komitmen internasional," kata Rouhani, sebagaimana dilansir dari CNN.

Pada pemerintahan AS di bawah Donald Trump, Negeri Paman Sam memang menerapkan berbagai kebijakan yang menekan Iran dan memberikan sanksi yang melumpuhkan sejak mereka menarik diri dari perjanjian nuklir pada 2018.

Sanksi yang diberlakukan kembali oleh Trump menargetkan sektor-sektor strategis seperti industri minyak dan hubungan perbankan. "Kebijakan pemerintah AS yang merugikan dan salah selama tiga tahun terakhir ini tidak hanya dikutuk oleh orang-orang di seluruh dunia, tetapi juga ditentang oleh rakyat (AS) dalam pemilihan baru-baru ini," kata Rouhani.

Presiden Iran tersebut menambahkan bahwa perlawanan heroik rakyat Iran terhadap perang ekonomi yang dipaksakan oleh Trump membuktikan bahwa kebijakan tekanan maksimum tidak berhasil menaklukkan Iran.


Harapan perbaikan hubungan AS-Iran muncul setelah Biden sempat mengatakan selama kampanye soal rencana memulai jalan yang kredibel dalam berdiplomasi dengan Iran. Dengan terpilihnya Biden, kemungkinan untuk AS dan Iran kembali ke kesepakatan nuklir 2015 yang dinegosiasikan ketika dia menjadi wakil presiden di bawah Barack Obama kembali terbuka lebar.

Di sisi lain, pasangan capres-cawapres Biden-Harris berhasil meraih posisi presiden-wakil presiden setelah melewati perolehan 270 suara elektoral. Sedangkan rivalnya, Trump-Pence, meraih 213 suara elektoral. Dalam pernyataan resminya, Biden mengungkapkan rasa bangga akan kepercayaan rakyat AS padanya dan Kamala Harris untuk mengampu masa jabatan berikutnya.

Pada Minggu (8/11), Biden melakukan pidato kemenangan pertamanya usai memenangkan pemilu AS di Wilmington, Delaware. "Kami menang dengan suara terbanyak yang pernah diberikan untuk tiket presiden dalam sejarah bangsa, 74 juta," tegas Biden.

Biden juga mengirimkan pesan kepada mereka yang memilih Trump dengan menyerukan persatuan dan rekonsiliasi. Ia menegaskan sudah waktunya kedua belah pihak untuk saling mendengarkan lagi.

"Sudah waktunya untuk menyingkirkan retorika kasar, menurunkan suhu, bertemu lagi, saling mendengarkan lagi dan untuk membuat kemajuan, kita harus berhenti memperlakukan lawan kita sebagai musuh kita. Mereka bukan musuh kita. Mereka orang Amerika," imbuh Biden.

"Saya berjanji untuk menjadi presiden yang berupaya untuk tidak memecah belah, tetapi mempersatukan, yang tidak melihat negara bagian merah dan negara bagian biru, tetapi hanya melihat Amerika Serikat," lanjut Biden.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait