Selain menggratiskan vaksin COVID-19 untuk warganya, Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern juga akan memberikan vaksinasi kepada para warga di enam negara kawasan Pasifik.
- Nidya Putri
- Jumat, 18 Desember 2020 - 11:58 WIB
WowKeren - Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, menggratiskan vaksin corona (COVID-19) untuk 5 juta penduduknya. Tak hanya itu, Selandia Baru juga akan memberikan vaksin gratis tersebut kepada para warga di enam negara kawasan Pasifik.
"Vaksin akan diberikan secara gratis kepada publik," ujar Ardern melalui pernyataan yang dirilis melalui situs pemerintah Selandia Baru, Kamis (17/12). "Jika terbukti aman dan efektif oleh lembaga farmasi Selandia Baru, Medsafe, kami akan memperluas jangkauan vaksin bagi warga Selandia Baru dan negara tetangga."
Vaksin gratis itu rencananya akan diberikan Selandia Baru ke enam negara Pasifik seperti Tokelau, Kepulauan Cook, Niue, Samoa, Tonga, dan Tuvalu jika masing-masing negara menyetujuinya. Pemerintahan Ardern juga berencana memberikan dana bantuan sebesar USD75 juta untuk membantu ketersediaan vaksin bagi negara di Pasifik dan dunia.
Sebelumnya, Selandia Baru telah mengamankan vaksin COVID-19 dari dua produsen berbeda. Kedua vaksin ini berasal dari AstraZeneca dan Novavax.
Untuk vaksin AstraZeneca, Selandia Baru akan membeli 7.6 juta dosis yang akan cukup untuk memvaksinasi 3.8 juta orang. Sedangkan dari Novavax, Selandia Baru akan membeli 10.72 juta dosis vaksin, yang akan cukup untuk 5,36 juta orang.
Tambahan dari dua perusahaan vaksin ini, menambah perjanjian yang sebelumnya telah dibuat antara Selandia Baru dengan Pfizer-BioNTech dan Janssen. Dari Pfizer, Selandia Baru akan membeli 750.000 dosis dan dari Janssen akan membeli 5 juta dosis vaksin.
"Strategi kami membeli beberapa jenis vaksin yang berbeda adalah untuk memastikan jika beberapa di antaranya tidak efektif atau tidak sukses dalam pengembangan serta uji coba, kami masih memiliki sejumlah alternatif vaksin yang tersedia," papar Ardern.
Vaksinasi COVID-19 sendiri rencananya bakal digelar pada kuartal kedua 2021. “Kami berharap vaksin bisa dikirim ke pekerja lini depan kami pada kuartal kedua 2021,” katanya.
(wk/nidy)
