Varian Baru COVID-19 Inggris Sampai Ke Korsel, Pelaksanaan Vaksinasi Bakal Dipercepat
Reuters/Kim Hong-Ji
Dunia

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan adanya kasus pertama varian baru COVID-19 asal Inggris. Pasien yang terjangkit adalah sebuah keluarga yang terdiri dari 3 orang.

WowKeren - Varian baru virus Corona asal Inggris telah menyebar di sejumlah negara. Kali ini, giliran Korea Selatan yang mencatat adanya kasus varian baru COVID-19 tersebut.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan ada tiga orang yang terjangkit varian baru virus tersebut. Mereka sekeluarga tinggal di London dan tiba di Korsel pada 22 Desember lalu.

Kini ketiganya telah ditempatkan di ruang isolasi sejak dinyatakan positid COVID-19 saat tiba di Seoul. Sebelumnya, Negeri Ginseng tersebut telah melarang penerbangan dari Inggris hingga akhir tahun.

Larangan ini dikeluarkan ketika gelombang ketiga virus Corona melanda negara itu, dengan mayoritas kasus berasal dari wilayah Seoul. Meski tindakan jaga jarak diberlakukan lebih ketat, kasus harian di Seoul beberapa kali naik menjadi lebih dari 1.000 pada bulan ini.

Secara keseluruhan, KDCA melaporkan 808 kasus baru pada Minggu tengah malam (27/12), jumlah kasus terendah sejak angka infeksi tertinggi 1.241 dicatat pada hari Jumat (25/12).


Pihak berwenang mengingatkan bahwa penurunan tersebut mungkin terjadi karena kurangnya pengujian yang dilakukan selama akhir pekan dan hari libur Natal. Mereka juga akan memperpanjang aturan jaga jarak sosial hingga awal Januari mendatang.

Pemerintah Korsel menghadapi kritik domestik yang meningkat atas pengadaan dan rencana peluncuran vaksin yang baru akan dimulai pada kuartal pertama tahun depan. Pihak yang mengkritik merasa vaksinasi Korsel membutuhkan waktu terlalu lama di saat beberapa negara lain telah memulai program vaksinasi.

Pandangan negatif dari lamanya pelaksanaan vaksinasi adalah salah satu alasan utama yang mendorong peringkat ketidaksetujuan terhadap kebijakan Presiden Moon Jae-In ke level tertinggi, yakni hampir 60%. Para pejabat pemerintahan pun berjanji akan mempercepat upaya vaksinasi virus Corona usai diumumkannya kasus pertama terkait varian baru virus Corona yang berasal dari Inggris.

Sementara itu, Kementerian Keamanan Makanan dan Obat mengumumkan akan mempersingkat waktu yang diperlukan untuk menyetujui vaksin dan masa perawatan dari rata-rata 180 hari menjadi hanya 40 hari pada Minggu (27/12). Proses persetujuan tambahan untuk distribusi dan penjualan vaksin, yang biasanya memakan waktu beberapa bulan, akan dipersingkat menjadi sekitar 20 hari.

Pekerja medis dan warga lanjut usia akan mulai menerima vaksin pada Februari, kata Kepala Staf Kepresidenan Noh Young-Min. "Pemerintah sedang melakukan semua upaya untuk memajukan kerangka waktu ini dan juga membuat kemajuan," katanya.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait