Kini Terseret Isu Kudeta AHY, Impian Moeldoko Jadikan SBY Jenderal Besar Bak Soeharto Disorot Lagi
Nasional

Isu kudeta AHY dari kursi Ketum Demokrat turut menyeret sosok Moeldoko. Belakangan impian Moeldoko kala masih menjadi Panglima TNI untuk menjadikan SBY Jenderal Besar disorot lagi.

WowKeren - Nama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko ikut terseret pusaran isu kudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono di Partai Demokrat. Diketahui sang Ketua Umum Demokrat mengaku ada sejumlah pihak mencoba menggulingkan posisinya, yang disebut-sebut turut melibatkan lingkaran Istana Kepresidenan.

Terseretnya nama Moeldoko ini lambat-laun membuka sederet "kisah lama" sang mantan Panglima TNI. Termasuk ketika Moeldoko sempat mengusulkan agar Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, yang tak lain ayah AHY, sebagai Jenderal Besar dengan pangkat bintang lima.

"Semangat yang kuat dari Bapak Presiden membangun kekuatan TNI yang andal," ungkap Moeldoko dalam sambutannya di Jakarta, Kamis, 9 Januari 2014 silam. "Kami bersepakat, tidak salah kiranya kalau Jenderal Purnawirawan Susilo Bambang Yudhoyono mendapatkan anugerah Jenderal Besar Susilo Bambang Yudhoyono."

Dilansir dari Kompas, Moeldoko kala itu menilai kepemimpinan SBY sebagai RI 1 turut membawa TNI meningkatkan kemampuan hingga mencapai banyak kemajuan. Seperti soal peningkatan kesejahteraan dan kesehatan prajurit sampai meningkatkan kapasitas serta kapabilitas alutsista TNI.


Bukan hanya itu, kredibilitas TNI di lingkup nasional dan internasional pun disebut Moeldoko ikut meningkat selama era pemerintahan SBY. Karena itulah, Moeldoko menilai sangat wajar jika SBY diganjar dengan gelar Jenderal Besar, setara dengan Presiden ke-2 RI Soeharto.

Namun saat itu usulan Moeldoko tak berhasil direalisasikan, bahkan langsung menuai banyak kritikan. Salah satunya dari Wakil Ketua Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan kala itu, TB Hasanuddin yang menyoroti tidak adanya pangkat Jenderal Besar dalam sistem kepangkatan TNI.

"Jenderal besar tak dikenal dalam kepangkatan TNI. Kalau mau bicara gelar, istilah gelar harus sesuai dengan UU seperti gelar pahlawan," tegas TB Hasanuddin, dikutip dari Merdeka edisi 10 Januari 2014. "Harap diketahui juga bahwa jenderal bukan gelar tapi pangkat seseorang di jajaran TNI sama halnya kepangkatan sersan, letnan, kapten dan lain-lain."

TB Hasanuddin bahkan "menyentil" Moeldoko agar tidak melontarkan gagasan yang berpotensi menimbulkan polemik baru. "Sebaiknya jangan aneh-aneh, baik si pemberi ataupun si penerima," kata TB Hasanuddin.

Memang hubungan Moeldoko dan SBY sendiri sangat mesra kala itu. Namun tak disangka, kekinian Moeldoko malah disangkutpautkan dengan upaya penggulingan kepemimpinan AHY dari kursi tertinggi Demokrat. Bahkan mantan elite Demokrat sempat membuka fakta bahwa Moeldoko dianggap sebagai sosok ideal untuk memimpin partai tersebut.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait